JabodetabekLingkungan

Sosialisasi Mahasiswa KKN Tim II Undip Memberikan Solusi Inovatif Pengolahan Limbah Organik Menjadi Pupuk Ramah Lingkungan

7
×

Sosialisasi Mahasiswa KKN Tim II Undip Memberikan Solusi Inovatif Pengolahan Limbah Organik Menjadi Pupuk Ramah Lingkungan

Sebarkan artikel ini

Wonogiri, faktapers.id – Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (Undip) memperkenalkan inovasi baru dalam bidang pertanian dengan memanfaatkan teknologi biopori dengan penerapan di dalam ember sebagai pot dengan memanfaatkan limbah plastik sebagai lubang biopori dan memanfaatkan limbah organik sebagai pupuk alami.

Proses ini melibatkan pemanfaatan limbah plastik dan limbah organik yang diolah menjadi teknologi biopori sederhana yang dapat diterapkan masyarakat dalam mengurangi limbah plastik dan limbah organik yang berpotensi meningkatkan kesuburan tanaman serta mengurangi polusi udara yang diakibatkan oleh pembakaran sampah yang diterapkan masyarakat Desa Gebang untuk pengolahan limbah. Inovasi ini merupakan pelaksanaan program kerja monodisiplin KKN di Desa Gebang, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah yang melibatkan Gabungan Kelompok Tani.

Mahasiswi Fakultas Sains dan Matematika Undip, Shifa W. Utomo dalam melakukan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mengatakan, teknologi biopori telah dikenal sebagai salah satu solusi inovatif dalam mengatasi masalah limbah organik dan mampu memperbaiki kualitas tanah. Teknologi biopori merupakan salah satu metode yang sederhana namun efektif, teknologi ini mengubah sampah organik menjadi pupuk kompos yang dapat dimanfaatkan secara langsung untuk menyuburkan tanah. Selain dapat mengurangi limbah organik, teknologi biopori juga dapat dilakukan dengan tujuan mengurangi limbah plastik serta mengurangi resiko banjir.

“Biopori merupakan lubang silindris yang dibuat di dalam tanah dengan diameter sekitar 10-30cm dan kedalaman hingga 1 meter. Nantinya lubang tersebut diisi degan sampah organik seperti sisa makanan, daun kering, atau limbah dapur lainnya. Seiring berjalannya waktu sampah organik akan terdekomposisi di dalam biopori, kemudian akan diubah oleh mikroorganisme tanah menjadi kompos yang kaya akan nutrisi bagi tanaman. Selain itu, teknologi ini juga membantu memperbaiki sistem resapan air ke dalam tanah, sehingga dapat mengurangi risiko genangan air atau banjir di lingkungan sekitar,” paparnya.

Dihadapan sejumlah peserta gabungan kelompok tani, Shifa menjelaskan mengenai proses pembuatan biopori yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan botol plastik bekas yang dipotong kedua ujungnya, kemudian diberi lubang pada bagian botol yang berfungsi untuk lewatnya akar tanaman menuju pupuk yang tersedia di dalam lubang biopori. Botol dimasukkan ke dalam ember dengan posisi lubang menghadap dinding ember. Tanah dimasukkan ke dalam ember sebagai wadah tumbuhnya tanaman. Setelah ember terisi tanah, lubang pada botol yang menghadap ke ember diputar sehingga mengarah ke tanah. Tanaman ditanah ke dalam tanah, lalu limbah organik dapat dimasukkan ke dalam lubang biopori yang telah tersedia, kemudian tanah dimasukkan kembali ke dalam lubang biopori setelah dimasukkkan limbah organik, lalu lubang biopori dapat ditutup.

Program yang dilaksanakan pada hari Selasa, 23 Juli 2024 ini mengundang Ketua Gabungan kelompok tani serta ketua kelompok tani beserta anggotanya untuk menyaksikan pemaparan mengenai biopori dan penerapannya serta melihat demonstrasi pembuatan pembuatan biopori sederhana. Inovasi ini mendapat sambutan positif dari audiensi.

Sulardi, selaku ketua poktan (Kelompok tani) Dusun Pagutan menyatakan sangat mendukung inovasi ini.

“Dengan diterapkannya biopori sangat menginovasi dalam mengurangi limbah organik yang biasanya masyarakat Gebang tidak manfaatkan sehingga dapat bermanfaat menjadi pupuk tanpa yang dapat dimanfaatkan secara langsung tanpa perlu dilakukan pengolahan terlebih dahulu,” ujarnya dilokasi.

Keberhasilan mahasiswa KKN Undip dalam menciptakan dan memperkenalkan teknologi biopori dalam skala sederhana ini diharapkan dapat membuat masyarakat Desa Gebang dapat mengurangi limbah rumah tangga sehingga dapat mengurangi polusi akibat pembakaran sampah yang menjadi salah satu permasalahan yang ada di Desa Gebang.

Inovasi ini membuktikan bahwa dengan sedikit kreativitas dan keinginan yang tinggi dalam memanfaatkan sumber daya yang ada, limbah yang semula tidak dimanfaatkan atau tidak memiliki nilai ekonomis dapat dimanfaatkan untuk potensi yang lebih baik yang mampu meningkatkan kualitas lingkungan yang lebih sehat.

Kegiatan sosialisasi Memberikan Solusi Inovatif Pengolahan Limbah Organik Menjadi Pupuk Ramah Lingkungan ini merupakan implementasi program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa KKN Tim 2 Universitas Diponegoro dalam kegiatan monodisiplin “Aplikasi Teknologi Biopori dalam Pengurangan Limbah Organik Sebagai Pupuk”.

(Her)