Jakarta, faktapers.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat melalui Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) menyiagakan 148 pompa stasioner, 70 pompa bergerak/mobile dan 50 pompa apung untuk mengantisipasi banjir di wilayah.
“Kita ada 46 rumah pompa dengan 148 unit pompa stasioner, terus kita juga ada 70 pompa mobile (bergerak), lalu kita punya 50 unit pompa apung,” kata Kepala Sudis SDA Jakarta Barat, Purwanti Suryandari saat dihubungi, Selasa (5/11/2024).
Ia menjelaskan, pompa-pompa tersebut difungsikan sesuai dengan tipe masing masing pompa.
“Kalau pompa stasioner kan nyatu dengan rumah pompa. Kalau pompa mobile itu insidental kita turunkan. Jadi, pas musim hujan begini kita pindah-pindah,” jelas Purwanti.
Adapun pompa apung, sambungnya, spesifik digunakan untuk mengatasi genangan di jalan-jalan lingkungan, jalan raya atau pemukiman warga yang sempit.
“Fungsinya efektif untuk penanganan genangan di gang kecil yang sulit untuk masuk pompa mobile,” katanya.
Lebih lanjut dijelaskan, pompa apung juga digunakan untuk mengosongkan air pada sebuah saluran saat dilakukan pengurasan atau pendalaman dasar saluran.
“Digunakan juga untuk ‘dewatering’ pada kegiatan pengurasan saluran atau pembangunan turap,” jelas Purwanti.
Ia menambahkan, hingga kini pihaknya telah menyiapkan sebanyak 50 pompa apung di seluruh wilayah Jakarta Barat, baik di tingkat kota/sudin ataupun tingkat satuan pelaksana kecamatan.
“50-an pompa apung, tersebar di kecamatan dan sudin. Pompa mobile dan pompa stasioner juga sudah disiagakan untuk mengantisipasi banjir,” tandasnya.
(*/ibeng)