Jakarta, faktaers.id – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengungkapkan bahwa penjualan mobil di Indonesia masih tertahan akibat melemahnya daya beli masyarakat, khususnya di kalangan kelas menengah. Fenomena ini disebut sebagai salah satu faktor utama yang menyebabkan stagnasi penjualan kendaraan, atau yang dikenal dengan istilah one million trap.
Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, menjelaskan bahwa sejak 2013, penjualan kendaraan tahunan di Indonesia tidak mampu melampaui angka satu juta unit secara signifikan. “Hal ini sangat ironis. Salah satu penyebab utama stagnasi ini adalah fenomena penurunan kasta kelas menengah,” ujarnya dalam sebuah forum diskusi.
Pada 2024, penjualan kendaraan diproyeksikan turun menjadi 850 ribu unit, jauh lebih rendah dibandingkan realisasi 2023 yang mencapai 1,005 juta unit. Penurunan ini menunjukkan adanya tantangan serius bagi industri otomotif nasional yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia.
Industri otomotif, yang menjadi salah satu kontributor signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan penyedia lapangan kerja, diharapkan dapat mendukung target pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Namun, penurunan daya beli di kalangan masyarakat kelas menengah menjadi hambatan besar.
Gaikindo menilai, untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan kebijakan yang dapat meningkatkan daya beli masyarakat, seperti insentif pajak, kemudahan pembiayaan, dan peningkatan kesejahteraan ekonomi secara menyeluruh. Jika tantangan ini dapat diatasi, industri otomotif memiliki potensi besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.
[]