BeritaHeadlinePolitik

PKS Alami Kekalahan di Tiga Daerah pada Pilkada 2024, Ahmad Mabruri: Biasa Saja

4
×

PKS Alami Kekalahan di Tiga Daerah pada Pilkada 2024, Ahmad Mabruri: Biasa Saja

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Partai Keadilan Sejahtera mengalami kekalahan di tiga daerah pada Pilkada serentak 2024. Diantaranya, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat, dan Provinsi DKI Jakarta.

Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri menilai biasa saja jika jagoan yang diusung PKS mengalami kekalahan versi hitung cepat di Pilkada Jakarta, Jawa Barat dan Kota Depok dalam Pilkada Serentak 2024 lantaran kekuasaan tak ada yang abadi.

“Biasa saja. Yang namanya kekuasaan itu memang dipergilirkan. Tak ada kekuasaan yang abadi,” kata Mabruri dilansir CNNIndonesia.com, Kamis (28/11/2024).

Ia mengatakan, tak hanya PKS yang mengalami kekalahan di wilayah basisnya. Ia menyebut PDIP juga mengalami kekalahan di Jawa Tengah.

“PDIP juga kalah di Jateng dan Solo. Jadi yang namanya pilkada ya pasti ada yang kalah dan menang,” tegas Mabruri.

Disamping itu, ia memastikan PKS akan melakukan evaluasi internal terhadap hasil Pilkada serentak.

Berikut hasil data Pilkada 2024 dari Partai Keadilan Sejahtera PKS yang dihimpun dari berbagai sumber.

Depok

Salah satu kekalahan PKS terjadi di Depok. Suara pasangan Imam Budi Hartono-Ririn Farabi A. Rafiq kalah dari pasangan Supian Suri-Chandra Rahmansyah.

Imam-Ririn mengumpulkan 46,81 persen suara dalam quick count Voxpol Center Research & Consulting. Sementara itu, Supian-Chandra mengumpulkan 53,19 persen suara.

Hasil ini berdasarkan data per Rabu (27/11) pukul 20.43 WIB. Total suara sampel yang sudah masuk 100 persen.

Imam-Ririn maju dengan titel petahana. Mereka diusung oleh Golkar dan PKS. Sementara itu, Supian-Chandra maju dengan dukungan Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Kekalahan Imam-Ririn menjadi kekalahan pertama PKS dalam 18 tahun terakhir di Depok. Sejak 2006, Depok dipimpin wali kota yang diusung PKS.

Jawa Barat

PKS juga kalah telak di Pilgub Jawa Barat. Pasangan yang mereka usung, Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie tak mampu membendung pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan.

Padahal, Syaikhu adalah Presiden PKS. Syaikhu-Ilham hanya memperoleh 20,07 persen suara pada quick count versi Indikator Politik Indonesia. Sementara itu, Dedi-Erwan meraup 61,16 persen suara. Suara masuk pada quick count itu sudah 100 persen.

Suara sisanya tersebar ke Acep Adang Hidayat-Gitalis Dwi Natarina 9,67 persen dan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja 9,10 persen.

Jawa Barat adalah salah satu lumbung suara PKS. Pada Pileg DPRD Jabar 2024, PKS finis di urutan kedua dengan perolehan 19 kursi.

PKS juga pernah berkuasa di Jawa Barat pada periode 2008-2018. Saat itu, PKS menempatkan kader mereka Ahmad Heryawan alias Aher sebagai gubernur.

DKI Jakarta

Kekalahan juga diterima PKS di Pilgub DKI Jakarta. PKS bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk mengusung Ridwan Kamil dan Suswono.

Quick count Charta Politika Indonesia menyebut Pramono Anung dan Rano Karno unggul dengan 50,15 persen suara. RK-Suswono mengumpulkan 39,25 persen suara. Dharma Pongrekun dan Kun Wardana meraih 10,6 persen suara.

Lembaga Survei Indonesia (LSI) juga menyebut Pramono-Rano unggul dengan 50,1 persen suara. RK-Suswono mendapatkan 39,29 persen suara. Adapun Dharma-Kun 10,61 persen suara.

PKS nyaris mencalonkan Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta tahun ini. Namun, mereka belok mengusung RK di hari-hari terakhir. Mereka mendapatkan jatah posisi calon wakil gubernur dan menempatkan Suswono.

DKI Jakarta menjadi salah satu lumbung suara PKS. Pada Pemilu 2024, mereka menjadi pemenang di Jakarta dengan perolehan 18 kursi DPRD. PKS juga menjadi juara di dua dari tiga daerah pemilihan DPR RI di DKI Jakarta.

Pada periode lalu, PKS mengusung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Mereka memenangkan Pilkada DKI 2017 dan menumbangkan petahana Basuki Tjahaja Purnama. ibenk