Klaten, faktapers.id – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tegal melaksanakan kegiatan Study Banding dengan FKUB Kabupaten Klaten, di Aula Kantor Kesbangpol Kabupaten Klaten, Senin (16/12/2024).
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dalam menjaga dan memelihara kerukunan antar umat beragama di kedua daerah ini.
Ketua FKUB Kabupaten Tegal, Argiansyah yang hadir bersama jajaran pengurus lainnya ingin mengetahui lebih lanjut terkait dengan anggaran FKUB dan sejumlah kegiatan sebagai ikhtiar merawat kerukunan.
Sekertaris I FKUB Kabupaten Tegal M.Syafiq Zuhri yang juga pengurus MUI itu menyampaikan keinginan tahuannnya FKUB Klaten terlibat dalam kegiatan pertanian.
Kegiatan ini juga dihadiri dari Kesbangpol Kabupaten Klaten, pengurus FKUB Kabupaten Klaten yang turut serta memberikan sambutan dan menjelaskan peran-peran penting FKUB dalam berikhtiar merawat kerukunan.
Ketua FKUB Klaten KH Syamsuddin Asyrofi menyampaikan pentingnya menjaga kerukunan umat beragama sebagai fondasi untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi setiap individu dalam menjalankan ibadah.
Menurutnya, kerukunan yang ada ini harus dijaga dengan baik, karena itu bisa menjalankan ibadah sesuai agamanya masing-masing dengan aman dan nyaman.
“Keakraban itu tidak hanya berada di tataran pimpinan saja, tetapi juga harus sampai kepada umat, sehingga tercipta kehidupan yang rukun di tengah masyarakat,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua FKUB Kabupaten Tegal menyampaikan maksud kedatangannya di Klaten ingin menimba pengalaman dan belajar terkait upaya memelihara harmoni di masyarakat yang multikultural.
Diskusi hangat dengan FKUB Kabupaten Klaten berlangsung seputar tantangan dan solusi dalam memperkuat peran FKUB di daerah masing-masing.
KH. Syamsuddin Asyrofi menyampaikan apresiasi atas inisiatif kegiatan ini yang dinilai dapat memberikan inspirasi baru dalam menjalankan tugas dan fungsi FKUB di tempat masing-masing.
“Semoga apa yang kita bahas hari ini menjadi bekal untuk memperkuat komitmen kita dalam menjaga kerukunan umat beragama,” tuturnya.
Kegiatan study tiru diakhiri dengan foto bersama sebagai simbol persahabatan dan komitmen bersama dalam memelihara keharmonisan ditengah masyarakat.
(Madi)