Jakarta, faktapers.id– Kota Magdeburg, Jerman, berada dalam suasana duka mendalam setelah terjadinya serangan tragis di pasar Natal yang merenggut nyawa lima orang dan melukai lebih dari 200 lainnya. Kejadian mengerikan ini terjadi pada Jumat (20/12) dan menimbulkan rasa terkejut serta kesedihan di kalangan warga setempat.
Sebagai bentuk penghormatan, warga setempat berkumpul di Gereja Johannis pada Sabtu (21/12), yang terletak tidak jauh dari lokasi pasar Natal. Mereka berkumpul untuk berdoa dan mengenang para korban. Gereja tersebut juga menjadi tempat bagi Kanselir Jerman, Olaf Scholz, untuk meletakkan karangan bunga sebagai tanda dukacita.
Clara Schmidt, seorang warga Magdeburg yang datang ke gereja untuk memberi penghormatan, mengungkapkan perasaannya yang campur aduk. “Suasana di sini sangat menyedihkan. Saya merasakan kesedihan dan duka yang mendalam,” ujarnya. Meskipun berharap bisa mengunjungi pasar Natal, ia tak dapat melakukannya karena serangan tersebut. Namun, ia bersyukur karena teman-temannya yang berada di pasar saat kejadian itu semuanya selamat. “Kami langsung menghubungi teman-teman kami setelah mendengar berita serangan, dan untungnya mereka semua cepat memberikan kabar,” tambahnya.
Menurut Schmidt, seluruh kota dipenuhi rasa keterkejutan dan kesedihan yang mendalam. “Kami tidak ingin kebencian semakin meningkat. Apa yang beredar di media sosial sangat meresahkan,” katanya. Ia menegaskan bahwa kebencian hanya akan memicu lebih banyak kebencian. “Tindakan kebencian ini hanya akan menciptakan lebih banyak kebencian, dan itu bukan respons yang benar,” lanjutnya.
Di sisi lain, Konsul Jenderal Turki di Hannover, Yusuf Arikan, mengunjungi rumah sakit untuk memastikan kondisi pasangan warga negara Turki, Ali dan Aylin Temel, yang menjadi korban dalam serangan tersebut. Keduanya mengalami patah tulang, namun dalam kondisi stabil. “Kondisi kedua warga negara kami baik. Mereka tidak dalam bahaya jiwa,” jelas Arikan.
Tersangka dalam serangan ini adalah seorang pria berusia 50 tahun asal Arab Saudi, yang diidentifikasi sebagai Talib A. Pria tersebut diketahui sebagai seorang dokter psikiater yang bekerja di Bernburg, selatan Magdeburg, setelah pindah ke Jerman pada tahun 2006. Talib A. diketahui memiliki pandangan anti-Islam, serta mendukung kelompok sayap kanan dan Zionisme. Di media sosialnya, ia sering membagikan unggahan yang mengekspresikan kekhawatirannya terhadap peningkatan populasi Muslim di Jerman, serta mendukung partai Alternatif untuk Jerman (AfD) yang dikenal dengan kebijakan anti-imigrasi, khususnya terhadap Muslim.
Serangan ini telah menambah kecemasan akan meningkatnya kebencian dan ketegangan sosial di Jerman. Pihak berwenang terus melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai latar belakang dan motif pelaku, sementara masyarakat Magdeburg terus berjuang untuk pulih dari tragedi yang mengguncang kota mereka.
[]