Jakarta, faktapers.id – Komandan Pusat Polisi Militer TNI, Mayor Jenderal Yusri Nuryanto, mengungkapkan bahwa pelaku penembakan yang terjadi di Rest Area KM45 Tol Tangerang-Merak pada Kamis (2/1) dini hari, merupakan oknum anggota TNI. Pelaku telah berhasil ditangkap dan diamankan di Pusat Polisi Militer (Puspomal).
“Pelaku sudah kami amankan di Puspomal,” ujar Yusri saat konferensi pers di Jakarta, Jumat. Namun, Yusri enggan memberikan rincian lebih lanjut terkait kronologi penangkapan dan identitas pelaku. Dia juga belum mengungkapkan motif dari aksi penembakan yang mengejutkan masyarakat tersebut.
Penembakan yang terjadi di Rest Area KM45, Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten, mengakibatkan dua orang korban. Salah satunya adalah seorang pengusaha rental mobil yang kini dilaporkan meninggal dunia setelah terkena peluru di bagian dada. Korban lainnya, yang diketahui berinisial IAR, mengalami luka-luka dan kini dalam perawatan medis.
Terkait insiden ini, Kepala Kepolisian Sektor Cinangka, Cilegon, Ajun Komisaris Polisi Asep Iwan Kurniawan, memberikan klarifikasi mengenai tudingan bahwa anggota kepolisian menolak memberikan pendampingan saat korban berusaha menarik mobilnya di lokasi tersebut.
Menurut Asep, pada pukul 03.10 WIB, tujuh pria yang menggunakan satu unit mobil minibus putih mendatangi Markas Polsek Cinangka. Mereka mengaku dari pihak leasing dan meminta bantuan untuk menarik mobil yang terlibat dalam masalah sewa atau leasing. Namun, ketika ditanyakan oleh Brigadir Deri, anggota piket yang menerima kedatangan mereka, kelompok tersebut tidak dapat menunjukkan dokumen yang sah terkait legalitas kendaraan yang akan ditarik.
“Brigadir Deri kemudian menghubungi Kapolsek untuk meminta petunjuk lebih lanjut. Dalam percakapan itu, Kapolsek Asep memberi arahan agar petugas hati-hati agar tidak melanggar prosedur dalam menangani penarikan kendaraan,” jelas Asep. Ia menambahkan, pihaknya tidak ingin ada kesalahpahaman atau pelanggaran hukum dalam proses tersebut.
Setelah klarifikasi lebih lanjut, salah satu dari tujuh pria tersebut mengaku sebagai pemilik kendaraan atau pihak rental. Brigadir Deri menyarankan agar yang bersangkutan membuat laporan resmi ke pihak kepolisian agar tindakan penarikan kendaraan bisa dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Kejadian penembakan ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut, sementara pihak kepolisian dan militer bekerja sama untuk mengungkap seluruh rangkaian peristiwa yang melibatkan anggota TNI tersebut.
[]