Jakarta, faktapers.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat melalui Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) terus berupaya mengatasi genangan akibat luapan Kali Semongol, Kalideres, Jakarta Barat. Satu diantaranya, melakukan pengerukan lumpur Kali Semongol.
“Terkait saluran di Kali Semongol, termasuk saluran-saluran penghubung, saat ini masih proses. Untuk tahun 2024, telah dilakukan pengerukan. Dan, sampai saat ini masih terus berjalan,” tutur Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, usai membuka sidang pleno Musrenbang tingkat kecamatan terintegrasi tingkat kelurahan di Kantor Kecamatan Kebon Jeruk, Senin (10/2/2025).
Selain pengerukan, lanjut Uus Kuswanto, Sudis SDA Jakarta Barat akan melakukan penurapan. Kemudian, nanti dilakukan perbaikan-perbaikan saluran air yang melintasi permukiman warga.
“Perbaikan saluran ini bisa disampaikan dalam usulan Musrenbang. Sehingga, setelah dilakukan pengurasan dan penurapan yang dilaksanakan Sudis SDA Jakbar, maka aliran air yang datang dari Sungai Cisadane, Tangerang, bisa dialirkan ke Kali Semongol hingga menuju Pintu Air Kamal Muara,” katanya.
Meski begitu, lanjut Uus Kuswanto, sepanjang aliran Kali Semongol itu terdapat sejumlah titik-titik saluran air dari permukiman warga.
“Mungkin pada saat ini, kalau sudah ketahuan dalam perencanaannya mana yang dibuatkan pintu-pintu air kecil. Sehingga pada saat pasang air laut, kemudian datang aliran air dari Tangerang, ini bisa dikendalikan dengan pintu-pintu air yang ada,” jelas Uus Kuswanto.
Oleh karena itu, Uus berharap, kegiatan Musrenbang ini bisa menjadi solusi dari permasalahan-permasalahan yang terjadi di wilayah. Sehingga proses-proses seperti pembangunan, perbaikan atau revitalisasi salurah air bisa berjalan efektif.
“Jangan sampai saluran airnya sudah bagus dan baik, tapi tidak dibuatkan pintu-pintu air di permukiman warga maka tidak akan maksimal. Luapan air tetap saja luber ke mana-mana,” ujarnya.
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat, Purwanti Suryandari mengatakan, pengerukan Kali Semongol dalam upaya mengantisipasi banjir di wilayah Tegal Alur, telah dilakukan.
Pengerukan Kali Semongol yang dimulai sejak 2 Mei Tahun 2024, terbagi dalam tiga segmen. Segmen pertama pengerukan dari Jalan Kamal Raya sampai Jembatan Risma. Segmen kedua, dimulai dari Jembatan Risma sampai Jembatan Menceng, dan segmen ketiga dimulai dari jembatan Menceng sampai Kali Ancol.
Sebelumnya, Purwanti menyebutkan bahwa genangan yang melanda permukiman warga di sekitar Kali Semongol diakibatkan debit aliran dari Kali Cisadane melalui Pintu 10 di Tangerang melintasi Rawa Bokor menuju saluran irigasi dan akibat genangan rob yang terjadi di daerah Muara.
“Ditambah wilayah Jakarta Barat itu cekungan dan punya elevasi lebih rendah dari wilayah Utara. Ini yang mengakibatkan durasi waktu genangan di Tegal Alur jadi lebih lama surut,” tuturnya. kornel