KalimantanInfrastruktur

18 Tahun Penantian, Bupati Melawi Dadi Sunarya Usfa Yursa Resmikan Jembatan Rangka Baja Sungai Pinoh 2 di Kota Baru

6
×

18 Tahun Penantian, Bupati Melawi Dadi Sunarya Usfa Yursa Resmikan Jembatan Rangka Baja Sungai Pinoh 2 di Kota Baru

Sebarkan artikel ini
Bupati Melawi H. Dadi Sunarya Usfa Yursa akhirnya meresmikan Jembatan Rangka Baja Sungai Pinoh 2 pada Selasa, 11 Februari 2025. (foto.dok/skn).

Melawi, faktapers.id – Setelah 18 tahun dinantikan oleh masyarakat Tanah Pinoh, Bupati Melawi H. Dadi Sunarya Usfa Yursa akhirnya meresmikan Jembatan Rangka Baja Sungai Pinoh 2 pada Selasa, 11 Februari 2025. Jembatan yang terletak di Dusun Tanjung Kenaya, Desa Batu Begigi, Kecamatan Tanah Pinoh Kota Baru, ini menjadi simbol keberhasilan dalam mewujudkan infrastruktur yang sangat dibutuhkan masyarakat setempat.

Peresmian jembatan tersebut berlangsung meriah dengan dihadiri oleh Ketua DPRD Kabupaten Melawi Hendegi Januardi UY.S.I.P, serta seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Melawi. Tidak hanya itu, dalam acara tersebut juga dilakukan peresmian beberapa fasilitas publik penting lainnya, seperti terminal Kota Baru, Kantor Camat Tanah Pinoh, Kantor Desa Bina Karya, Kantor Desa Madong Raya, Kantor Desa Bata Luar, dan Gedung PAUD Desa Tanjung Beringin Jaya.

Rangkaian acara peresmian tersebut juga bertepatan dengan pembukaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Tanah Pinoh, Tanah Pinoh Barat, Pinoh Selatan, Ella Hilir, dan Nanga Pinoh untuk tahun 2025. Pembukaan acara Musrenbang dipusatkan di area Jembatan Sungai Pinoh 2, menandai komitmen Pemerintah Kabupaten Melawi dalam merencanakan pembangunan yang lebih baik ke depan.

Secara simbolis, prosesi peresmian jembatan rangka baja dan sejumlah fasilitas umum lainnya ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Melawi H. Dadi Sunarya UY.SPd. Selain itu, Ketua TP PKK Melawi, Raisya Sarbina, turut memotong pita di pangkal jembatan sebagai tanda dimulainya operasional jembatan tersebut.

Camat Tanah Pinoh, Budiman S.Sos.M.A.P, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Daerah atas realisasi pembangunan jembatan yang telah dinantikan selama hampir dua dekade oleh masyarakat Tanah Pinoh dan Tanah Pinoh Barat. Ia menjelaskan bahwa pembangunan jembatan ini sudah dimulai sejak tahun 2006 dengan pengadaan tanah, dilanjutkan dengan pembangunan abutment pada tahun 2007. Pembangunan jembatan itu sendiri baru dimulai pada tahun 2019 dan akhirnya selesai pada masa Pemerintahan Bupati H. Dadi Sunarya UY.S.Pd pada tahun 2024.

Bupati Dadi Sunarya dalam kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa pembangunan Jembatan Pinoh 2 menjadi salah satu prioritas Pemerintah Kabupaten Melawi dalam APBD 2024. “Ini merupakan bentuk ucapan terima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan kepercayaan kepada Pemerintah Daerah dalam menunggu proses pembangunan hingga selesai,” ujar Dadi. Ia menambahkan, bahwa dengan beroperasinya jembatan ini, masyarakat kini dapat lebih mudah mengakses Kecamatan Tanah Pinoh Barat tanpa harus memutar jauh menuju ibukota Kecamatan Tanah Pinoh.

Pembangunan jembatan ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal dengan meningkatkan konektivitas antar wilayah. Warga tidak perlu lagi memakan waktu lama dan biaya lebih untuk mencapai pusat-pusat kegiatan ekonomi di daerah sekitarnya. Bupati Dadi berharap jembatan ini dapat menjadi pemicu bagi pembangunan infrastruktur lainnya di wilayah Kabupaten Melawi.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Melawi, Tusep Eka Burang, mengungkapkan bahwa pembangunan Jembatan Pinoh 2 pada tahap 2024 menghabiskan anggaran sebesar Rp 19 miliar yang bersumber dari APBD Melawi. “Jembatan ini memiliki panjang 92 meter dan lebar 6 meter, yang dirancang untuk meningkatkan aksesibilitas serta menunjang mobilitas masyarakat dengan lebih baik,” ujarnya.

Dengan diresmikannya jembatan ini, diharapkan dapat mempercepat proses pembangunan dan mendukung kesejahteraan masyarakat di wilayah Tanah Pinoh dan sekitarnya, yang selama ini mengalami kendala akibat sulitnya akses ke berbagai daerah penting di Kabupaten Melawi.

[Skn]