BeritaHeadlineRagamSeni Budaya

Perayaan Cap Go Meh di Glodok Dihadiri Mahfud MD dan Pramono-Rano Hingga Mantan Gubernur Jakarta

8
×

Perayaan Cap Go Meh di Glodok Dihadiri Mahfud MD dan Pramono-Rano Hingga Mantan Gubernur Jakarta

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Perayaan Cap Go Meh yang digelar di Pancoran Chinatown Point, Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (12/2/2025) dihadiri sejumlah tokoh bangsa mulai dari Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan, Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Khoirudin, Pj. Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi, Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta terpilih Pramono Anung dan Rano Karno.

Selain itu dihadiri juga oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta Periode 2007-2012 Fauzi Bowo, Gubernur Provinsi DKI Jakarta Periode 2017-2022 Anies Baswedan, dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Periode 2019-2024 Mafud MD.

Kemudian dihadiri juga oleh Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Marrullah Matali, Walikota Jakarta Barat Uus Kuswanto, Ketua Umum Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Teddy Sugianto, Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Hilda Kusuma Dewi, dan Kepala Dinas Parekraf DKI Jakarta Andhika Permata.

Perayaan tersebut sebagai penutupan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekeraf) DKI Jakarta.

Dalam keterangannya, Pj Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi menyampaikan harus bisa mewujudkan Jakarta sebagai rumah besar yang nyaman untuk seluruh warganya, apapun agamanya dan apapun etnisnya serta budayanya.

“Dan ini adalah juga bukti bahwa kita menuju Jakarta yang memang bisa menjadi rumah untuk kita semuanya apresiasi. Tentu saja kami sampaikan kepada para pemangku kepentingan lainnya yang telah memeriahkan acara ini kita bersinergi untuk meriakan acara festival cap go meh dari rangkaian acara tahun baru imlek,” ucapnya dilokasi, Rabu (12/2/2025).

“Kita bersyukur di Jakarta ada cara-cara lain seperti festival bandeng rawa belong juga ada festival pecinan di Taman Mini dan juga berbagai acara lainnya,” sambung Teguh.

Ia menyebut, Cap go meh dikenal sebagai festival lampion sebagai perayaan yang penuh makna yang melambangkan harapan, kebahagiaan dan doa untuk kehidupan yang lebih baik.

“Tradisi ini juga turut mengajarkan nilai-nilai luhur seperti kesetiaan, integritas, penghormatan dan juga kasih sayang dalam kehidupan bermasyarakat. Seperti yang tadi saya sampaikan Jakarta pastinya bisa menjadi rumah bagi beragam etnis dan agama, percayaan serta budaya yang hidup berdampingan,” ungkapnya.

Teguh mengatakan, penyelenggaraan festival dapat menjadi wujud nyata dari administrasi budaya yang mampu menciptakan harmoni serta persatuan dan kebersamaan dalam keberagaman.

“Jadi salah satu akulturasi budaya di Indonesia yang lekat dalam cap gomeh adalah kuliner lontong cap gomeh,” terangnya.

Teguh menuturkan, hidangan ini mencerminkan indahnya perpaduan budaya Tionghoa dengan kekayaan kuliner Nusantara.

“Seperti halnya lampion yang melambangkan harapan akan kehidupan yang lebih baik. Semangkuk lontong mampu menyimpan makna dan harapan atas keberuntungan, panjang umur, kesejahteraan, serta kekayaan,” tutur Teguh.

(ibeng)