Jakarta, faktapers.id – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengumumkan langkah strategis untuk memastikan harga LPG 3 Kg tetap terjangkau bagi masyarakat. Sebagai bagian dari upayanya menjaga kestabilan harga bahan bakar gas yang sangat vital ini, Prabowo memutuskan untuk membentuk sebuah badan khusus yang akan bertanggung jawab dalam pengawasan distribusi dan penentuan harga LPG bersubsidi tersebut.
Langkah ini diambil untuk memastikan agar distribusi LPG 3 Kg yang bersubsidi tepat sasaran, sehingga dapat mencegah penyalahgunaan yang merugikan masyarakat miskin atau kelompok yang membutuhkan subsidi. Badan khusus ini nantinya akan mengawasi setiap tahap distribusi mulai dari pemasok hingga pengecer untuk memastikan tidak ada praktik-praktik penyimpangan yang dapat merugikan konsumen.
“Tujuan pembentukan badan ini adalah untuk mengawal harga dan distribusi LPG 3 Kg, agar masyarakat yang berhak mendapatkan subsidi bisa menikmatinya sesuai dengan kebutuhan dan harga yang wajar,” ujar Prabowo dalam konferensi pers baru-baru ini.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo menjelaskan bahwa keberadaan badan ini diharapkan dapat mengatasi berbagai permasalahan yang muncul terkait distribusi LPG 3 Kg, seperti kelangkaan, penimbunan, hingga penyalahgunaan oleh pihak-pihak yang tidak berhak. Ia menegaskan bahwa dengan pengawasan yang lebih ketat, diharapkan program subsidi LPG bisa benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang membutuhkan.
Selain itu, badan khusus ini juga akan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), distributor, serta aparat penegak hukum, untuk mengoptimalkan pengawasan. Dalam jangka panjang, diharapkan dengan langkah ini, harga LPG 3 Kg akan tetap stabil, serta subsidi dapat teralokasikan secara lebih tepat dan efisien.
Pembentukan badan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperhatikan kesejahteraan rakyat, khususnya dalam memastikan kebutuhan energi rumah tangga tetap dapat dijangkau oleh semua kalangan, terutama masyarakat berpenghasilan rendah.
[]