BeritaHeadlineNasional

HPN 2025 di Banjarmasin: Drama Zulhas Mendadak Pulang

8
×

HPN 2025 di Banjarmasin: Drama Zulhas Mendadak Pulang

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Pagi itu, HPN 2025 di Banjarmasin sedang memanas. Bukan karena cuaca, tapi karena sebuah kejadian yang mendadak mengubah rencana. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan—atau akrab disapa Zulhas—yang dijadwalkan menjadi keynote speaker dalam Seminar Nasional bertema Ekonomi Pancasila: Prabowonomics, harus meninggalkan acara lebih awal.

Ketua Panitia Pelaksana HPN 2025, Raja Pane, bahkan menyempatkan diri menyambut Zulhas langsung di bandara bersama Sekjen PWI Pusat, Iqbal Irsyad. Saat Zulhas datang, Raja Pane sempat menanyakan langsung Zulhas untuk memastikan kehadirannya. “Saya tanya, ‘Pak Menteri, jadi hadir, kan?’ Dan beliau menjawab dengan yakin, ‘Siap hadir. Saya akan datang!’” cerita Raja dengan semangat saat itu.

Namun, hari itu, suasana berubah dramatis. Baru saja tiba di Banjarmasin, Zulhas mendapat panggilan mendadak dan harus segera ke Jakarta. Semua jadwal pun berubah. Info bisik-bisik soal kepulangan tersebut macam-macam. Salah satunya, katanya Zulhas dipanggil presiden. Benar atau tidak, walahualam.

“Kalau benar dipanggil presiden, siapa yang berani menolak?” ujar Raja Pane, mencoba memahami situasi. Rasanya, yang bisa memanggil seorang menteri koordinator yah atasan langsung. Atasan langsung Menko yah presiden. Kalau sekelas Menko mendadak pulang, rasanya, yah ada urusan yang luar biasa penting. Zulhas yang awalnya direncanakan terbang dengan penerbangan komersial, mendadak menggunakan private jet untuk memastikan ia bisa sampai dan kembali tepat waktu.

Semangat peserta HPN tetap terasa saat Zulhas tiba. Namun, antusiasme itu harus terhenti karena ia segera kembali ke Jakarta. Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Dandy Satria Iswara, akhirnya didaulat untuk menggantikan Zulhas dalam seminar.

Seminar Nasional: Mengupas Prabowonomics

Seminar Nasional bertema Ekonomi Pancasila: Prabowonomics tetap berlangsung hangat. Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya wartawan memahami konsep ini. “Prabowonomics adalah pandangan Presiden tentang kemandirian, pemerataan, dan pembangunan inklusif sesuai nilai-nilai Pancasila,” ujarnya.

Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin, yang diwakili Asisten Administrasi Umum Ahmad Bagiawan, menyebut seminar ini sebagai momentum penting bagi pembangunan ekonomi nasional, khususnya di Kalimantan Selatan.

“Semoga seminar ini menghasilkan ide-ide besar yang bisa mendorong pembangunan ekonomi yang lebih adil dan merata,” ujarnya.

Kisah Zulhas di HPN 2025 bagian dari dinamika acara besar. Namun, semangat diskusi yang membangun tetap menjadi inti dari perayaan ini. HPN 2025 di Banjarmasin menjadi saksi bagaimana pers terus berperan sebagai pilar demokrasi dan pembangunan berbasis Pancasila.