JabodetabekSeni Budaya

Cap Go Meh “Little Singkawang” 2025: Perayaan Imlek yang Menyatukan Budaya Tionghoa dan Kearifan Lokal 

64
×

Cap Go Meh “Little Singkawang” 2025: Perayaan Imlek yang Menyatukan Budaya Tionghoa dan Kearifan Lokal 

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id  – Festival Cap Go Meh “Little Singkawang” 2025, yang digelar pada Minggu, 16 Februari, menjadi salah satu sorotan utama dalam rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek di Indonesia. Dengan mengusung tema “Little Singkawang”, acara yang diselenggarakan di Jakarta Barat ini menampilkan perpaduan spektakuler antara tradisi Tionghoa yang kental dengan kebudayaan lokal Singkawang yang kaya. Cap Go Meh, yang diperingati pada hari ke-15 setelah Imlek, melambangkan puncak dari perayaan Tahun Baru Imlek, sekaligus penutupan bulan pertama dalam kalender Tionghoa.

Ko Afui, Ketua Festival “Little Singkawang”, menegaskan bahwa Cap Go Meh adalah sebuah momen yang penuh makna tidak hanya bagi masyarakat Tionghoa, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Indonesia. “Acara ini menjadi jembatan untuk merayakan keberagaman budaya yang telah ada sejak berabad-abad lalu. Ini adalah kesempatan untuk memperkenalkan tradisi dan nilai-nilai luhur yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita,” ujar Ko Afui dengan penuh semangat.

Festival ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga sebuah panggung untuk menunjukkan atraksi budaya yang luar biasa, yang telah menjadi identitas khas perayaan Cap Go Meh di Singkawang. Salah satu yang paling ditunggu adalah pertunjukan Barongsai, di mana para pemainnya menunjukkan keterampilan luar biasa dalam tarian yang enerjik dan melompat, menyajikan hiburan yang memukau ribuan pengunjung. Selain itu, musik tradisional Tionghoa yang menggetarkan, serta tari-tarian khas Dayak yang sarat akan makna, menambah kemeriahan dan menonjolkan harmoni antara dua budaya yang hidup berdampingan di Singkawang.

 

Namun, atraksi paling menonjol yang menjadi daya tarik utama adalah pertunjukan Tatung. Ritual ekstrem ini menampilkan peserta yang melakukan aksi nekat, seperti berjalan di atas bara api dan menusukkan benda tajam ke tubuh mereka. Bagi pengunjung, atraksi Tatung bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi sarana doa dan harapan akan keselamatan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat yang hadir.

Pawai budaya yang meriah juga menjadi bagian tak terpisahkan dari Festival Cap Go Meh “Little Singkawang”. Ribuan peserta yang mengenakan kostum adat penuh warna dan simbolik berjalan mengelilingi jalanan Jakarta Barat, membawa pesan keberagaman budaya Tionghoa, Dayak, dan suku-suku lainnya yang hidup harmonis di Singkawang. Setiap kelompok yang berpartisipasi bukan hanya mengenakan pakaian adat, tetapi juga mengungkapkan simbol keberagaman yang mencerminkan semangat persatuan dalam perbedaan.

Lebih dari sekadar perayaan, Festival Cap Go Meh “Little Singkawang” menjadi simbol nyata dari kerukunan sosial, toleransi, dan kebersamaan. Suasana penuh keceriaan ini dipenuhi dengan doa-doa untuk kemakmuran bersama, menciptakan nuansa yang jauh lebih dalam daripada sekadar seremonial. Ini adalah perayaan yang memperkuat tekad untuk menjaga dan merayakan kerukunan antar-etnis di tengah masyarakat Indonesia yang multikultural.

Di samping berbagai atraksi budaya, festival ini juga menawarkan aneka kuliner khas Tionghoa yang menggugah selera, seperti mi siram, kue keranjang, dim sum, hingga jajanan tradisional lainnya. Ragam kuliner ini semakin memperkaya pengalaman pengunjung, menggambarkan keberagaman rasa yang mencerminkan kekayaan kuliner Indonesia.

Festival Cap Go Meh “Little Singkawang” 2025 tidak hanya menjadi daya tarik wisatawan domestik, tetapi juga menarik perhatian wisatawan mancanegara yang ingin merasakan pengalaman unik merayakan tradisi Tionghoa sekaligus menikmati kekayaan budaya lokal Singkawang. Dengan semakin dikenal sebagai salah satu festival budaya terbesar di Indonesia, acara ini menjadi peluang untuk menggali lebih dalam tentang sejarah, nilai-nilai, dan tradisi yang membentuk karakter bangsa.

Sebagai refleksi dari keberagaman budaya Indonesia, Festival Cap Go Meh “Little Singkawang” 2025 menunjukkan bahwa meskipun masyarakatnya berasal dari berbagai latar belakang budaya yang berbeda, mereka tetap hidup berdampingan dengan penuh saling menghormati dan menjaga kerukunan. Melalui festival ini, kita diajak untuk merayakan kekayaan budaya yang ada, dan menjadikannya sebagai kekuatan yang mempererat persatuan bangsa Indonesia.

[igo]