Hukum & KriminalJabodetabek

Ketum FYBI Abdul Rahman Apresiasi Polisi Tangkap Dua Preman di Tangsel

30
×

Ketum FYBI Abdul Rahman Apresiasi Polisi Tangkap Dua Preman di Tangsel

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Ketua Umum Federasi Youth Band Indonesia (FYBI) Abdul Rahman dan Sekertaris Jenderal (Sekjen FYBI), Rajendra Sigamani mengapresiasi kinerja Kepolisian Republik Indonesia yang menangkap dua preman yang melakukan aksi kekerasan di Tangerang Selatan didepan murid TK (Taman Kanak-kanak) yang sedang latihan Marching Band/Drum Band.

Aksi kekerasan yang viral di medsos (media sosial) sejak Jumat (14/2) petang itu jelas terlihat ada dua preman mengamuk. Tampak salah satu pria paruh baya yang mendekat dan menjatuhkan alat musik Bass Drum. Kemudian, satu pria lagi bercelana loreng oranye memegang senjata tajam pendek di tangan kanannya dan menodongkan senjata tajam ke pria dewasa yang merupakan guru dari anak TK itu.

Untunglah pihak kepolisian sigap dan segera menangkap kedua pelaku. Seperti dikabarkan, pelaku S (24) dan N (58) preman yang mengancam menggunakan senjata tajam terhadap guru Taman Kanak-Kanak (TK) Little Bee House di Perumahan Permata Pamulang, Kelurahan Bakti Jaya, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan telah ditangkap pihak kepolisian.

“Alhamdulillah, polisi begitu sigap dan cepat menangkap para pelaku. Ini harus ditindaklanjuti hingga proses hukumnya karena sungguh perbuatan yang tak patut dan berdampak negatif terhadap psikologis anak-anak. Apalagi mereka murid TK. Saya ucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian yang bekerja cerdas, cepat dan terukur,” tutur Abdul Rahman melalui ponselnya, Minggu, (16/2/2025).

Menurut Abdul Rahman, FYBI sebagai induk organisasi olahraga yang menjadi anggota tetap Korminas (Komite Olahraga Masyarakat Indonesia Nasional) di bawah komisi OTKB (Olahraga tradisional dan kreasi budaya) akan terus memberikan pembinaan dan wadah para pegiat Drum Band/Marching Band untuk terus berkreasi dan berprestasi dengan rasa aman dan nyaman.

Oleh karenanya, Abdul Rahman berharap aksi premanisme dan kekerasan ini tidak akan terjadi lagi dan para pegiat marching band/drum band se-Indonesia agar tidak trauma dan tetap melakukan aktifitas latihannya dengan rasa aman, nyaman oleh pelatih dan para guru ikut mengawasi dengan didampingi orangtuanya.

“Semoga peristiwa ini menjadi yang terakhir,” pungkas Abdul Rahman.

(Her)