JabodetabekPolitik

Aksi Orasi Mahasiswa Trisakti di Plaza Trisakti Berlanjut Demo Di DPR 

1
×

Aksi Orasi Mahasiswa Trisakti di Plaza Trisakti Berlanjut Demo Di DPR 

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Pada hari Rabu, 19 Maret 2025, sekitar pukul 13.15 WIB, lebih dari 150 mahasiswa Universitas Trisakti menggelar aksi orasi di Plaza Kampus A Trisakti, Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Aksi tersebut dipimpin oleh Faiz Nabawi Mulya, mahasiswa Fakultas Teknik Planologi (Lingkungan), angkatan 2020, yang juga menjabat sebagai Ketua Presiden Mahasiswa (Kepresma) Universitas Trisakti.

Aksi dimulai dengan serangkaian orasi yang disampaikan oleh perwakilan mahasiswa, yang menuntut agar pihak berwenang mendengarkan aspirasi mereka terkait penolakan terhadap RUU TNI yang sedang dibahas di DPR. “Mari teman-teman kita berkumpul untuk mengikuti aksi ini, dalam rangka menolak RUU TNI,” ajak Dheni Ribowo, Humas Kepresma, yang turut berperan aktif dalam memobilisasi peserta aksi.

Meskipun cuaca pada hari itu cukup panas, terutama di tengah suasana bulan Ramadan, semangat mahasiswa tetap tinggi. Dalam orasinya, Dheni menegaskan, “Kita berjuang untuk melindungi amanat reformasi. Kita tidak takut untuk memperjuangkan apa yang kita yakini benar, yaitu untuk menjaga dan melindungi amanat reformasi yang merupakan suara langsung dari rakyat.”

Aksi ini, yang mengusung tema “Tolak RUU TNI, Jaga dan Lindungi Amanat Reformasi,” diikuti dengan pengibaran sejumlah spanduk bertuliskan pesan-pesan penolakan terhadap RUU TNI, serta seruan untuk menjaga amanat reformasi sebagai amanat rakyat. Dalam salah satu orasi, Dheni juga menambahkan, “Amanat reformasi adalah amanat rakyat. Kita akan menyampaikan hal-hal yang perlu disampaikan di DPR, berjuang bersama rakyat demi reformasi yang lebih baik.”

Setelah aksi orasi di Plaza Trisakti selesai, para peserta bergerak menuju gedung DPR di Jakarta Pusat untuk melanjutkan demonstrasi mereka. Mereka berharap agar anggota DPR mendengarkan dan memperhatikan tuntutan mereka terkait penolakan RUU TNI yang dianggap berpotensi merusak prinsip-prinsip demokrasi yang telah diperjuangkan sejak era Reformasi.

Selama perjalanan menuju DPR, massa aksi terlihat tertib namun penuh semangat. Mereka terus meneriakkan yel-yel yang menggema, mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap pentingnya menjaga amanat reformasi demi masa depan Indonesia yang lebih demokratis.

Aksi ini menjadi bagian dari gerakan mahasiswa yang secara konsisten mengawal proses legislasi yang dianggap berisiko terhadap demokrasi, sekaligus mengingatkan pemerintah dan legislatif bahwa suara rakyat harus menjadi prioritas dalam setiap kebijakan yang diambil.

[]