Jakarta, faktapers.id – Ketua Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni mengatakan para pengusaha Warteg berharap tidak ada para organisasi masyarakat (ormas) yang meminta Tunjangan Hari Raya (THR) menjelang idul fitri.
Mukroni menegaskan saat ini kondisi warteg tengah sulit. “Belum ada laporan dari warteg-warteg yang ngeluh tentang premanisme. Mungkin sudah tahu kondisi warteg lagi pada lesu dikarenakan daya beli turun,” kata Mukroni, Senin (24/3/2025).
Mukroni menyebut apabila nantinya ada Ormas yang meminta THR. Para pengusaha warteg harus menolak dengan sopan agar tidak menimbulkan gejolak.
Ia menyebut para pelaku usaha dari tingkat bawah sampai keatas tengah dipusingkan oleh ulah Ormas yang meminta THR jelang lebaran.
“Bukan cuma satu, jumlah Ormas yang meminta THR banyak,” ungkap Mukroni.
Namun ia meminta kepada para pelaku pengusaha warteg untuk tetap sopan menolak jika ada Ormas yang meminta THR.
“Kalaupun mereka memaksa minta THR warteg-warteg harus menjelaskan bahwa kondisi ekonomi tidak baik-baik aja tapi caranya dengan sopan dan penjelasan yang rasional agar mereka mengerti kondisi susahnya warteg di lebaran ini, jika tetap ada yang memaksa laporkan saja ke pihak berwenang,” pungkasnya.
(ibeng)