TP-PKK Kabupaten Melawi Galakkan Gerakan Tanam Cabai, Dorong Ketahanan Pangan dan Kendalikan Inflasi

43
×

TP-PKK Kabupaten Melawi Galakkan Gerakan Tanam Cabai, Dorong Ketahanan Pangan dan Kendalikan Inflasi

Sebarkan artikel ini

Melawi, faktapers.id – Dalam rangka memperingati Hari Kartini sekaligus mengisi program kerja 100 hari, TP-PKK Kabupaten Melawi melaksanakan kegiatan penanaman cabai sebagai bentuk kontribusi terhadap program ketahanan pangan nasional. Kegiatan yang digelar pada Rabu (21/4/2025) ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting daerah.

Turut hadir Bupati Melawi H. Dadi Sunarya UY, S.Pd, Kapolres Melawi AKBP Harris Batara Simbolon, S.I.K., S.H., M.Tr.Opsla, Sekretaris Daerah Drs. Paulus, Kepala Dinas Pendidikan Yusseno, S.Pd., M.M., serta Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Ketahanan Pangan, M. Saiful Khair, bersama para OPD dan camat se-Kabupaten Melawi.

Ketua TP-PKK Kabupaten Melawi, Ny. Raisya Sarbina Dadi, menyampaikan bahwa gerakan tanam cabai ini bukan hanya simbolis, melainkan bagian dari strategi konkret dalam memperkuat ketahanan pangan keluarga dan masyarakat.

“Meski terlihat sederhana, penanaman cabai ini sangat efektif untuk mengurangi ketergantungan pasar, menekan laju inflasi akibat kelangkaan cabai, serta mengurangi gejolak harga yang kerap terjadi,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa gerakan ini akan diteruskan hingga ke tingkat kecamatan dan desa melalui instruksi langsung kepada seluruh jajaran TP-PKK di berbagai level wilayah.

Sementara itu, Bupati Melawi, H. Dadi Sunarya, menyambut baik inisiatif TP-PKK ini. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah siap mendukung penuh program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

“Cabai merupakan komoditas strategis yang berdampak besar pada ekonomi rumah tangga. Dengan meningkatkan produksi lokal, kita bisa menjaga stabilitas harga dan sekaligus mendukung kesejahteraan petani,” ungkapnya.

Gerakan tanam cabai ini diharapkan menjadi pemicu semangat bagi masyarakat untuk turut aktif menjaga ketahanan pangan dari lingkup terkecil, yakni keluarga. Pemerintah berharap inisiatif ini tidak berhenti sebagai program jangka pendek, melainkan menjadi gerakan berkelanjutan.

(Skn)