BeritaHeadlineHukum & KriminalPendidikan

Pagar Sekolah Digembok, Kasudis Pendidikan JB 1: KBM Tidak Boleh Terganggu di SMK PGRI 24 Kalideres

23
×

Pagar Sekolah Digembok, Kasudis Pendidikan JB 1: KBM Tidak Boleh Terganggu di SMK PGRI 24 Kalideres

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Ratusan pelajar dan para guru SMK PGRI 24 Jakarta di Jalan Peta Barat Kelurahan Pegadungan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat hari ini gagal mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) akibat pintu masuk ke sekolah di gembok. Penggembokan itu terjadi akibat adanya sengketa pengelola wakaf atau disebut nazhir.

“Hari ini kami para guru, Kepala SMK PGRI 24 dan siswa-siswi kami tidak bisa masuk sekolah. Karena gerbang sekolah di gembok oleh pihak yang mengaku ahli waris dari lahan sekolahan ini,” kata Komariah selaku pengurus sarana dan prasarana di SMK PGRI 24 Jakarta, Jumat (25/4/2025).

Menurutnya, peristiwa penggembokan gerbang sekolah SMK PGRI 24 Jakarta ini sudah sering dilakukan oleh pihak yang mengaku sebagai ahli waris dari lahan sekolah ini.

“Peristiwa seperti ini untuk kedua kalinya, kami sebagai pihak sekolah SMK PGRI 24 Jakarta yang menyewa dengan nazhir sebagai penerima wakaf dari ahli waris, namun kami selalu menjadi korban dari sengketa keluarga mereka yang bertikai,” ujarnya.

Lebih lanjut Komariah menjelaskan, karena kami sebagai penyewa gedung sekolah itu merasa sudah tidak nyaman dengan peristiwa yang sering mengganggu kenyamanan kami, maka kami bersepakat untuk pindah mencari gedung baru masih di wilayah Kalideres.

“Kami sudah dapat gedung baru dan mau pindah. Tapi hari ini kami tidak bisa masuk ke sekolah karena pagarnya di gembok. Kita mau pindah malah di gembok pagar gerbang sekolah,” ujarnya.

Pengelola SMK PGRI 24 berharap pihak Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan Ketua PGRI DKI Jakarta dan Jakarta Barat untuk membantu menyelesaikan persoalan yang terjadi di SMK 24 PGRI Jakarta Barat.

“Kasihan kami dan 160 siswa dan siswi harus menjadi korban dari pertikaian mereka. Padahal nanti tanggal 30 mendatang para siswa akan mengikuti ujian nasional, tapi hari ini kita semua menjadi korban dari konflik antara dua belah pihak yang bertikai. Kami seperti tersandera,” tegasnya.

Sudis Pendidikan
Di tempat terpisah, Kasudis Pendidikan Jakarta Barat 1, Diding Wahyudi, menegaskan bahwa pihaknya akan mengawal kegiatan belajar mengajar di SMK PGRI 24 Jakarta.

“Kami tidak masuk ke ranah konflik sengketa nazhir. KBM di PGRI 24 jangan sampai berhenti akibat sengketa itu,” tegasnya.

Dari pantauan di lokasi aparat kepolisian dari Polsek Jalideres dan Satpol PP Kecamatan Kalideres turun tangan membantu memediasi sengketa nazhir yang telah mengorbankan KBM di SMK PGRI 24 Jakarta. kornel