JawaKesehatan

Buntut Tercemar Sampah TPA Troketon, Warga Gelar Demo di Depan Gedung DPRD Klaten

201
×

Buntut Tercemar Sampah TPA Troketon, Warga Gelar Demo di Depan Gedung DPRD Klaten

Sebarkan artikel ini

Klaten, faktapers.id – Suasana didepan Gedung DPRD Klaten memanas, setelah puluhan warga Desa Troketon, Kecamatan Pedan menggelar aksi demonstrasi, pada Rabu (14/5/2026).

Aksi tersebut digelar sebagai bentuk luapan keresahan masyarakat sekitar terhadap kondisi TPA Troketon yang dinilai sudah membahayakan kesehatan warga sekitar.

Massa membawa spanduk berisi keluhan serta tuntutan kepada pemerintah khususnya Bupati Klaten, untuk segera turun tangan menyelesaikan persoalan.

Selain warga Desa Troketon, massa juga berasal dari Desa Kaligawe dan Desa Kalangan Kecamatan Pedan ini ditemui Bupati dan Wakil Bupati Klaten di Gedung DPRD.

Dalam aksi melalui salah satu perwakilan, Abdul Jamil menyuarakan sejumlah tuntutan warga diantaranya, tata kelola sampah harus segera ditindaklanjuti secara serius.

“Warga setiap hari harus menghirup bau menyengat dari sampah yang berpotensi mengganggu kesehatan, dan dampak sosial lainnya yaitu harga tanah tidak laku dijual,” tandasnya.

Abdul Jamil meminta Bupati serius menangani masalah ini dan memberikan solusi nyata. Keberadaan TPA yang tidak dikelola dengan baik telah menurunkan kualitas hidup warga.

Menurut dia, aksi ini menjadi peringatan keras bahwa persoalan lingkungan bukan lagi isu pinggiran. Warga meminta agar ada langkah konkret dalam perbaikan sistem pengelolaan segera.

“Warga menagih janji kepada pemerintah Kabupaten Klaten sesuai program awal yaitu memproses dan memilah sampah, jadi tidak untuk pembuangan sampah,” pintanya.

Menanggapi hal itu, Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo menyatakan, pihaknya selama memimpin selama 2,5 bulan tersebut terus berupaya mengatasi persoalan terkait sampah.

“Kami terus berproses untuk mencari solusi terbaik terkait sampah di Klaten mulai hulu ke hilir dan banyak pengaduan masyarakat terkait dampak sampah yang ada di TPA Troketon,” tuturnya.

Menurut Hamenang, persoalan sampah terbagi dalam tiga kategori yaitu hulu, tengah dan hilir. Setelah melakukan sidak, banyak alat yang diperlukan baik untuk pembakaran maupun solusi lainnya.

(Madi)