JabodetabekTranportasi

Ribuan Pengemudi Ojol Akan Matikan Aplikasi dan Turun ke Jalan 20 Mei, Layanan Gojek & Grab Terancam Lumpuh

159
×

Ribuan Pengemudi Ojol Akan Matikan Aplikasi dan Turun ke Jalan 20 Mei, Layanan Gojek & Grab Terancam Lumpuh

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Layanan ojek online (ojol) di seluruh Indonesia diprediksi lumpuh total pada Selasa, 20 Mei 2025. Ribuan pengemudi dari berbagai aliansi akan melakukan aksi mogok massal dan unjuk rasa besar-besaran di Jakarta. Mereka berencana mematikan aplikasi Gojek dan Grab selama 24 jam penuh, sebagai bentuk protes terhadap kebijakan perusahaan dan pemerintah.

Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menegaskan aksi ini bukan hanya sekadar demonstrasi. “Unjuk rasa beserta aliansi APOB, GOGRABBER, TEKAB, dan SAKOI akan disertai aksi offbid nasional. Semua pengemudi online diminta tidak mengaktifkan aplikasi sejak pukul 00.00 hingga 23.59 WIB,” ujarnya pada Rabu (14/5).

Aksi ini diperkirakan akan melibatkan hingga 250 ribu pengemudi roda dua dan roda empat. Titik kumpul aksi terpusat di Jakarta, meliputi Kementerian Perhubungan, Istana Merdeka, dan DPR RI.

Igun juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas potensi terganggunya layanan. “Kami harap pengguna aplikasi transportasi dan pengiriman barang online dapat menyesuaikan kebutuhan. Ini demi menghindari gesekan dengan peserta aksi yang melakukan offbid,” katanya.

Adapun tuntutan para pengemudi masih konsisten sejak aksi-aksi sebelumnya. Mereka mendesak perusahaan aplikator mematuhi aturan yang tertuang dalam Permenhub PM No.12 Tahun 2019 dan Kepmenhub KP No.667 Tahun 2022 (serta perubahan KP No.1001 Tahun 2022). Salah satu poin utama adalah menurunkan potongan biaya sewa aplikasi dari 30 persen menjadi 10 persen, serta mendesak adanya payung hukum yang jelas bagi para mitra pengemudi.

[]