PapuaInfo TNIKeamanan

Kontak Senjata di Intan Jaya, Dua Prajurit TNI Terluka dalam Baku Tembak dengan OPM

48
×

Kontak Senjata di Intan Jaya, Dua Prajurit TNI Terluka dalam Baku Tembak dengan OPM

Sebarkan artikel ini

Intan Jaya, faktapers.id – Kontak senjata kembali pecah antara pasukan TNI dan kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kampung Sugapa Lama, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, pada Selasa (27/5/2025).

Dalam insiden baku tembak yang berlangsung sengit itu, dua personel TNI dilaporkan mengalami luka tembak. Mereka adalah Prada A dan Serda KT, yang merupakan anggota Detasemen 1 Satgas Rajawali.

Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Agung Saptoadi, membenarkan peristiwa tersebut saat dikonfirmasi oleh media.

“Saya sudah cek ke lapangan, memang terjadi baku tembak dengan OPM,” ujarnya, Selasa malam.

Menurut laporan, Prada A mengalami luka tembak di bagian bahu atau punggung kanan namun masih dalam keadaan sadar. Sementara itu, Serda KT terkena pantulan proyektil (rekoset) di lengan kiri, juga dalam kondisi sadar.

Keduanya telah dievakuasi ke Kabupaten Mimika menggunakan helikopter TNI untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Mabes TNI terkait rincian insiden ini. Namun diketahui, wilayah Intan Jaya menjadi salah satu titik panas dalam operasi penumpasan kelompok separatis bersenjata di Papua.

Tercatat selama Mei 2025, pasukan gabungan TNI-Polri berhasil melumpuhkan 21 anggota OPM di berbagai wilayah konflik di Papua. Dalam operasi yang dilakukan secara profesional dan terukur tersebut, dua anggota kepolisian juga gugur.

Wilayah Sugapa Lama dan Kampung Bambu Kuning kini dinyatakan steril dari aktivitas kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang kerap melakukan teror terhadap masyarakat.

Sebanyak 18 anggota KKB yang merupakan anak buah dari tokoh separatis Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya, dan Josua Waker, diketahui tewas dalam operasi tersebut. Ketiga pemimpin kelompok itu dikenal sering memprovokasi dan menebar kekacauan di wilayah Intan Jaya.

Operasi penegakan hukum ini menunjukkan ketegasan negara dalam menjaga kedaulatan dan melindungi warga dari ancaman kelompok bersenjata.

[]