Jakarta, faktapers.id — Di tengah pelonggaran protokol kesehatan dan menurunnya kewaspadaan publik terhadap pandemi, pemerintah kembali mengingatkan masyarakat soal ancaman nyata Covid-19. Tahun 2025 mencatat 72 kasus infeksi Covid-19 di Indonesia, dengan varian MB.1.1 sebagai jenis yang paling banyak menyebar.
Plt Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kementerian Kesehatan, Murti Utami, menyampaikan bahwa varian MB.1.1 kini menjadi varian dominan yang terdeteksi di berbagai wilayah. “Varian Covid-19 MB.1.1 dominan menyebar di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi pada Selasa (3/6/2025).
Murti mengimbau masyarakat untuk tidak abai dan kembali disiplin menerapkan protokol kesehatan, terutama menggunakan masker saat sakit, serta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala infeksi saluran pernapasan.
Mengenal Varian MB.1.1
MB.1.1, yang secara ilmiah diklasifikasikan sebagai BA.2.86.1.1.49.1.1.1 atau berada dalam clade 24A, masih termasuk dalam keluarga varian Omicron. Meski sejauh ini gejalanya cenderung ringan, para ahli memperingatkan bahwa varian ini memiliki karakter yang cukup berbeda dibandingkan flu biasa.
Menurut epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, varian MB.1.1 bisa menyebabkan gejala lebih lama dirasakan. “Biasanya flu sembuh dalam tiga hari, tapi varian ini bisa sampai lima hari. Meski ringan, durasinya membuat tubuh lebih rentan,” ujarnya saat dihubungi oleh media.
Gejala umum yang dilaporkan dari infeksi MB.1.1 mencakup:
- Demam ringan hingga sedang
- Batuk (kering atau berdahak)
- Sakit tenggorokan
- Kelelahan dan nyeri otot
- Sesak napas ringan
- Kehilangan penciuman atau perasa
- Menggigil
- Diare
- Sakit kepala
- Hidung tersumbat atau pilek
Kelompok rentan seperti lansia dan penderita penyakit penyerta (komorbid) tetap perlu ekstra waspada, meski gejala tampak ringan secara umum.
Masker dan Kualitas Udara Jadi Perhatian
Dengan meningkatnya kasus dan munculnya varian baru, penggunaan masker kembali ditekankan oleh para pakar. Dicky Budiman menambahkan bahwa memakai masker di ruang publik, terutama di tempat dengan kualitas udara buruk atau saat menggunakan transportasi umum, adalah langkah penting untuk mencegah penyebaran virus.
“Pemakaian masker saat ini tidak hanya penting untuk mencegah Covid-19, tapi juga infeksi saluran napas lainnya,” jelasnya.
Kementerian Kesehatan mengingatkan bahwa pandemi belum sepenuhnya usai, dan virus terus bermutasi. Oleh karena itu, meski aktivitas sosial sudah berjalan normal, kesadaran terhadap kesehatan diri dan orang lain harus tetap dijaga.
]]