Jakarta, faktapers.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat tengah bersiap mengubah lahan terbengkalai seluas 2,3 hektar di Lapangan Ki Amat, Meruya Utara, Kembangan, menjadi pusat kegiatan masyarakat yang dilengkapi fasilitas olahraga modern dan sentra kuliner bernuansa Betawi. Langkah awal revitalisasi ini dimulai dengan penertiban sejumlah bangunan tak berizin yang berdiri di atas aset milik Pemprov DKI Jakarta tersebut.
Proses penataan diawali dengan apel persiapan yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Kota Jakarta Barat, Firmanudin Ibrahim, melibatkan sekitar 150 petugas gabungan dari Pemkot Jakarta Barat, unsur tiga pilar, pengurus RT/RW, hingga tokoh masyarakat setempat. Apel ini menandai dimulainya upaya Pemkot untuk merebut kembali dan mengembangkan lahan strategis tersebut.
Sekretaris Kota Jakarta Barat, Firmanudin Ibrahim, menegaskan bahwa penertiban dilakukan untuk membongkar pagar besi, fondasi, serta bangunan yang didirikan tanpa izin di lahan tersebut. “Penertiban kali ini berkaitan dengan pemagaran tanpa IMB di lahan aset milik Pemprov DKI Jakarta. Kami bongkar pagar besi dan fondasi, serta bangunannya,” ujar Firmanudin, didampingi Kepala Suku Badan Pengelolaan Aset Daerah Jakarta Barat, Sigit Gunawan, Camat Kembangan, Joko Suparno, dan perwakilan tiga pilar.
Penertiban ini mengerahkan alat berat dari Sudis Sumber Daya Air (SDA) dan Sudis Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Barat. Setelah proses penertiban, Pemkot Jakarta Barat akan segera melakukan pemagaran ulang untuk mengamankan aset. “Ini hak kita. Insya Allah, ini harga mati untuk mempertahankan aset kita. Setelah ditertibkan, besok kita lakukan pemagaran untuk pengamanan aset,” tegas Firmanudin.
Lebih dari sekadar pengamanan aset, penataan Lapangan Ki Amat ini bertujuan untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Pemkot Jakarta Barat berencana membangun jalan, saluran drainase, serta fasilitas olahraga yang lengkap. “Masyarakat sangat mendukung adanya penataan ini.
Selain membangun jalan dan saluran, kita bangun fasilitas olahraga seperti mini soccer, jogging track, lapangan basket, serta foodcourt bernuansa Betawi,” tambah Firmanudin.
Dari total lahan 2,3 hektar, sekitar 7.000 meter persegi akan dialokasikan khusus untuk pembangunan fasilitas olahraga.
Firmanudin juga mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk mendukung dan mendoakan agar proses pembangunan dapat berjalan dengan aman dan lancar, demi terwujudnya ruang publik yang representatif bagi warga Jakarta Barat, khususnya di wilayah Meruya Utara.
(Kornel)