Jakarta, faktapers.id – Siap menghadapi sidang kasus dugaan pemerasan yang menyeret artis Nikita Mirzani dan asistennya, Ismail Marzuki akan digelar pada Selasa, 24 Juni 2025, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pengacara Nikita Mirzani, Fahmi Bachmid yakin kliennya tidak bersalah dan akan memenangkan persidangan.
Menurut Fahmi Bachmid keduanya akan datang untuk menjalani sidang dengan agenda pembacaan dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).
“Kehadiran Nikita dan Ismail bukan sekadar pilihan, melainkan kewajiban untuk diperiksa sebagai terdakwa pada Selasa tanggal 24 Juni mendatang,” kata Fahmi Bachmid kepada awak media saat ditemui di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis, (19/6/2025).
Lebih lanjut, Fahmi menyampaikan bahwa sidang tidak dapat digelar jika terdakwa tidak hadir.
“Wajib, bukan bisa, wajib. Tidak akan terjadi sidang kalau Nikita tidak hadir. Pasti saya keberatan. Wajib datang Nikita dan Ismail Marzuki untuk mendengarkan pembacaan dakwaan di hadapan majelis hakim,” tegas Fahmi.
Sebagai info, Kasus ini bermula dari laporan pengusaha sekaligus dokter kecantikan, Reza Gladys, terhadap Nikita Mirzani dan asistennya, Mail Syahputra, ke Polda Metro Jaya pada 3 Desember 2024.
Gugatan ini sendiri berakar dari dugaan wanprestasi atas perjanjian pembayaran senilai Rp5 miliar. Pihak penggugat menuduh Nikita dan Ismail hanya memenuhi sebagian kewajiban, kemudian membatalkan perjanjian secara sepihak dan melaporkan kasus ke kepolisian.
“Kalau tidak ada tawar-menawar, ngapain? Jelas ada kesepakatan. Saya bayar dua kali, dua via transfer dan dua lagi dibawa tunai ke One Bell Park. Tapi perjanjian itu dibatalkan sepihak,” kata kuasa hukum penggugat kepada wartawan.
Sementara itu, pihak tergugat sebelumnya sempat menyatakan belum bisa hadir dalam mediasi karena masih dalam proses melengkapi dokumen penyidikan terkait kasus skincare dengan empat korban yang sedang ditangani oleh Subdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
Hakim mediator akhirnya memutuskan untuk menunda mediasi dan menjadwalkannya kembali pada tanggal 24 Juni mendatang. Kedua pihak diharapkan dapat membawa itikad baik dalam pertemuan selanjutnya.
Mengenai nilai gugatan yang mencapai Rp100 miliar, penggugat menilai angka tersebut masih tergolong wajar mengingat klien mereka adalah figur publik ternama. “Kalau sekelas Nikita Mirzani, terlalu kecil. Tapi Nikita bilang ya sudah, kalau dia tidak sanggup bayar, nanti ngomong sama kita, bisa dicari jalan tengahnya,” ujar Fahmi.
Menanggapi status hukum Nikita yang saat ini masih dalam masa penahanan, Fahmi memastikan kondisi kliennya baik dan siap menjalani seluruh proses hukum. “Nikita yakin, saya tidak pernah melakukan pemerasan. Itu akan terungkap saat pembacaan dakwaan tanggal 24 Juni nanti,” tutupnya.
(Her/













