Jakarta, faktapers.id – Sebanyak 10 warga negara Indonesia (WNI) yang sebelumnya berada di Iran akhirnya tiba dengan selamat di Tanah Air melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Rabu (25 Juni 2025) sore. Kepulangan mereka merupakan bagian dari langkah antisipatif Pemerintah Indonesia dalam menghadapi potensi eskalasi konflik bersenjata antara Iran dan Israel.
Para WNI tersebut mendarat menggunakan pesawat Qatar Airways QR 954 dengan rute Assaloyeh – Jakarta dan tiba di Terminal 3 Kedatangan Internasional pada pukul 16.08 WIB. Mereka kemudian menjalani serangkaian proses kedatangan mulai dari pemeriksaan kesehatan, imigrasi, pengambilan bagasi hingga diserahkan kepada perwakilan provinsi masing-masing.
Dalam proses penjemputan, turut hadir perwakilan dari Kementerian Luar Negeri RI, antara lain:
Tony Wibawa, Kasubdit Kawasan Lain di Luar Asia Tenggara dan Timur Tengah, Dit PWNI Kemlu RI;
Agung, staf dari Direktorat Perlindungan WNI, Kemlu RI.
Kesepuluh WNI yang dievakuasi berasal dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Bandung Barat, Aceh Besar, Tangerang Selatan, dan Purwakarta. Identitas mereka antara lain:
1. Ali Husin Tamin
2. Nety Pahlaniwati
3. Ade Zahara Marwan
4. Sayedah Melika Noori
5. Sayedah Rudaina Noori
6. Muhamad Farezi Hanif
7. Muhammad Ramzy Ali
8. Purkon Hidayat
9. Afifah Ahmad
10. Mehdi Muhammad Hakim
Setelah mendarat, para WNI menjalani pemeriksaan kesehatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan pemeriksaan dokumen perjalanan oleh Imigrasi. Seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar hingga mereka keluar melalui jalur Bea Cukai dan diterima di Arrival Waiting Lounge pada pukul 17.45 WIB.
Pada pukul 17.50 WIB, mereka diserahkan secara resmi kepada badan-badan penghubung provinsi yang telah menunggu di lokasi.
Seorang petugas pelapor menyampaikan bahwa pemulangan ini adalah langkah preventive diplomacy dari Pemerintah Indonesia demi mencegah jatuhnya korban WNI akibat situasi konflik bersenjata di kawasan Timur Tengah.
“Langkah evakuasi ini adalah bentuk komitmen negara dalam melindungi WNI, terutama di tengah risiko tinggi akibat perang antara Iran dan Israel,” ujarnya.
Kementerian Luar Negeri RI menyatakan akan terus memantau perkembangan situasi geopolitik di Timur Tengah dan siap melakukan langkah-langkah serupa jika diperlukan.
[]