JawaKesahatan

Ratusan Warga Serbu Pengobatan Gratis IDI Klaten di Desa Burikan, Rela Antri Periksa Kesehatan Sejak Pagi

6
×

Ratusan Warga Serbu Pengobatan Gratis IDI Klaten di Desa Burikan, Rela Antri Periksa Kesehatan Sejak Pagi

Sebarkan artikel ini
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Klaten. Dalam rangka peringatan Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) yang jatuh setiap 20 Mei, IDI Klaten menggelar aksi sosial Donor Darah dan Pengobatan Gratis.

Klaten, faktapers.id – Kepedulian para dokter untuk menyehatkan bangsa kembali ditunjukkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Klaten. Dalam rangka peringatan Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) yang jatuh setiap 20 Mei, IDI Klaten menggelar aksi sosial Donor Darah dan Pengobatan Gratis.

Sejak pagi buta, ratusan warga Desa Burikan, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, sudah memadati Balai Desa Burikan, lokasi digelarnya kegiatan sosial tersebut, Sabtu (28/6/2025). Mereka rela antre panjang demi mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis, bahkan beberapa warga tampak datang bersama keluarga.

“Saya datang sejak jam enam pagi supaya kebagian nomor antrean duluan,” ujar Sulastri (53), warga Desa Burikan, yang mengeluhkan sering pusing dan ingin memeriksakan tekanan darahnya.

Antusiasme warga Desa Burikan dan sekitarnya begitu tinggi dan ini diluar dugaan, sehingga kegiatan sosial masyarakat ini harus melibatkan sedikitnya 50 dokter, termasuk dokter spesialis yang turun langsung ke desa.

Mengusung tema “Dokter Berbakti Untuk Negeri,” IDI Klaten berkolaborasi dengan Puskesmas Cawas I untuk memberikan pelayanan kesehatan menyeluruh, sekaligus melakukan penapisan Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes, hingga risiko stroke dan serangan jantung.

“Hari Bakti Dokter Indonesia bukan sekadar seremoni. Ini momentum bagi kami untuk mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat, terutama di daerah yang mungkin belum terjangkau fasilitas kesehatan memadai,” ujar dr. Ahyar Arifin, Ketua IDI Klaten, di sela kegiatan.

Lonjakan angka PTM memang menjadi perhatian serius. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, angka morbiditas dan mortalitas akibat komplikasi PTM terus meningkat, sementara banyak kasus terdeteksi sudah dalam kondisi lanjut.

Karena itu, IDI Klaten mengintegrasikan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan layanan Speling (Spesialis Keliling) dalam aksi sosial ini. Masyarakat tak hanya mendapat pengobatan gratis, tetapi juga pemeriksaan dini risiko PTM serta edukasi pola hidup sehat.

“Kami ingin menekankan pentingnya deteksi dini. Masyarakat perlu sadar bahwa mencegah selalu lebih murah dan lebih mudah daripada mengobati,” tambah dr. Ahyar.

Camat Cawas, Joko Purwanto, yang turut hadir, mengapresiasi langkah para dokter yang dinilainya bukan hanya menyembuhkan, tetapi juga mengedukasi. Ia berharap kegiatan ini bisa dirasakan oleh masyarakat langsung, terutama warga yang tinggal di wilayah pinggiran.

“Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat. Masyarakat senang bisa bertemu langsung dengan dokter, bahkan dokter spesialis. Harapan kami, kegiatan semacam ini terus berlanjut di wilayah-wilayah lain,” ujarnya.

Tak hanya pengobatan, edukasi menjadi bagian penting dari rangkaian kegiatan. IDI Klaten secara aktif mengampanyekan gaya hidup sehat lewat media massa dan platform digital, sejalan dengan tujuan mewujudkan dokter Indonesia yang profesional, kompeten, dan berintegritas.

“Dokter harus menjadi agen perubahan. Kami tidak hanya bekerja di ruang praktik atau rumah sakit, tetapi juga terlibat dalam pembangunan kesehatan nasional,” tandas dr. Ahyar.

Bakti sosial IDI Klaten di Desa Burikan menjadi bukti nyata semangat solidaritas dan pengabdian para dokter. Antusiasme warga yang rela antre sejak pagi menjadi gambaran betapa besar kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang mudah diakses. Kegiatan ini menjadi pengingat bahwa kesehatan masyarakat adalah fondasi penting bagi kemajuan bangsa.

(Madi)