Jakarta, faktapers.id – Organisasi Badan Musyawarah (Bamus) Suku Betawi 1982 sukses menyelenggarakan acara pelatihan kepemimpinan untuk pemuda dan perempuan Betawi, sekaligus melantik pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Bamus Suku Betawi 1982 Jakarta Barat. Kegiatan ini berlangsung pada hari Selasa, 1 Juli 2025, mulai pukul 09.30 hingga 11.30 WIB di Royal Palm Hotel, Jalan Taman Palm Mutiara, Cengkareng Timur, Cengkareng, Jakarta Barat. Acara ini dihadiri oleh sekitar 100 peserta, dengan H. Abdullah, S.Sos., M.Si. sebagai penanggung jawab kegiatan.
Pelantikan ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, menunjukkan dukungan luas terhadap kegiatan ini. Diantara yang hadir Mayjen TNI (Purn) Nahrowi Ramli (Ketua Majelis Adat Bamus 1982), Mayor Arh Wahyu S (Perwakilan Dandim 0503/JB), Drs. Ahmad Syahropi M.Si. (Kasudin Jakarta Barat), H. Zaenudin, MH., SE. (Ketua Umum Bamus 1982), Junaidi ST., MM. (Narasumber), H. Abdullah S.Sos., M.Si. (Ketua DPD Bamus 1982 Jakarta Barat), dan Daeng Jamal.
Rangkaian Acara Berlangsung Meriah dan Khidmat
Kegiatan diawali dengan registrasi peserta, dilanjutkan dengan upacara pembukaan. Kemeriahan dan kekhidmatan acara terasa saat lagu kebangsaan Indonesia Raya dinyanyikan, diikuti dengan pembacaan Ayat Suci Al-Quran dan tarian selamat datang khas Betawi yang memukau.
Setelah laporan dari ketua panitia, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Umum Bamus 1982, H. Zaenudin, MH., SE., serta pembacaan doa. Sesi diskusi menjadi bagian penting untuk berbagi wawasan dan gagasan. Acara ditutup dengan hiburan dan ramah tamah, mempererat tali silaturahmi antarpeserta dan tamu undangan.
Pentingnya Regenerasi dan Adaptasi di Tengah Perubahan Ibu Kota
Dalam sambutannya, H. Zaenudin, MH., SE., Ketua Umum Bamus 1982, menyampaikan apresiasi mendalam atas terselenggaranya kegiatan ini. “Kami mengucapkan banyak terima kasih karena telah terselenggaranya kegiatan ini, Pelatihan Kepemimpinan Pemuda dan Perempuan, kepada seluruh pihak yang terkait,” ujarnya.
Zaenudin menekankan pentingnya melestarikan kegiatan semacam ini, terutama mengingat tantangan masa depan yang semakin berat. “Kegiatan seperti ini harus selalu kita lestarikan karena ke depan tantangan bukan semakin mudah, melainkan ke depan tantangan akan semakin berat, walaupun saatnya Jakarta bukan lagi menjadi sebagai Ibu Kota,” tegasnya.
Beliau berharap agar masyarakat Betawi dan Jakarta pada umumnya siap menghadapi perubahan tersebut, agar Jakarta tidak tertinggal dibandingkan wilayah lain. “Maka dari itu kita semua harus siap agar Jakarta tidak ketinggalan dibandingkan wilayah-wilayah lain. Saya selalu berharap kepedulian seperti ini agar selalu kompak untuk menjadi yang baik,” pungkasnya, sembari menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan.
Kegiatan ini diharapkan mampu mencetak pemimpin-pemimpin muda Betawi yang berdaya saing, serta memperkuat peran perempuan dalam pembangunan masyarakat di tengah dinamika perubahan yang dihadapi Jakarta.
(Uaa)