Jakarta, faktapers.id – Upaya untuk lebih mengenalkan kekayaan warisan budaya ke generasi muda, masyarakat luas serta melestarikan budaya dengan menggaungkan sejarah lewat digitalisasi, Mahasiswa Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR dari konsentrasi Public Relations dan Digital Communication kelas PRDC26-3SP menggelar puncak “Pagelaran Kampung Tugu” di kawasan Jalan Raya Tugu Semper Barat, Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu, (12/7/2025).
Kepala Program Studi Komunikasi LSPR Institut, Dr. Joe Harrianto Setiawan mengatakan, dari 4 (empat) proposal lokasi sasaran program kegiatan dan melakukan riset data. Tim Kampung Tugu-lah yang memiliki kesiapan serta kelengkapan riset data mendalam sehingga “Pagelaran Kampung Tugu” yang menjadi pilihan. Setelah terpilih, maka seluruh kelas sepakat untuk membantu kelompok tersebut.
“Di LSPR salah satunya ada mata kuliah Community Development. Diantara salah satu agenda LSPR sebagai kampus yang sangat peduli terhadap program Komunikasi dan pengembangan komunitas masyarakat. Kami ingin turun langsung ke masyarakat. Ini salah satu tujuan kami agar bisa membuat suatu program yang langsung berdampak kepada masyarakat, terutama budaya. Kami ingin mengembangkan masyarakat dan juga budaya-budayanya,” tutur Dr. Joe Harrianto Setiawan.
Sebuah puncak pagelaran inisiatif pelestarian budaya yang dikemas dalam rangkaian pra acara hingga pasca acara ini juga melakukan praktik Melukis Cerita Kampung Tugu yang mengajak siswa berekspresi dengan bebas, melalui kegiatan melukis ornamen khas Kampung Tugu seperti Lonceng dan Keroncong Kampung Tugu.
Tak hanya itu, dalam rangkaian pra acara, Mahasiswa LSPR juga menggelar Pagelaran Kampung Tugu Goes to School di SDS Tugu Bhakti dan SDN Semper Barat 11 dengan melibatkan 140 siswa dalam kegiatan Melukis Cerita Kampung Tugu serta pembagian Buku Cerita Animasi Kampung Tugu yang menyampaikan sejarah Kampung Tugu secara menarik dan mudah dipahami.
Selain itu, diadakan pula Pelatihan Website dan Desain (Canva & CapCut) bagi pemuda Kampung Tugu sebagai upaya meningkatkan kemampuan digital para siswa-siswi.
Website Kampung Tugu yang dikembangkan mahasiswa LSPR ini diharapkan menjadi pusat informasi budaya yang mudah diakses dan memperluas jangkauan promosi Kampung Tugu.
Oleh karenanya, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Utara, Mis’ari mengapresiasi LSPR yang telah memiliki ide pembuatan Website Kampung Tugu yang lebih bisa memudahkan masyarakat mengetahui sejarah Kampung Tugu.
“Pembuatan Website Kampung Tugu merupakan ide yang sangat brilian untuk mendekatkan kebudayaan dan sejarah di Kampung Tugu ini lebih masif untuk diketahui lebih banyak orang. Kan sekarang dunia diatas jari. Sehingga dengan adanya Website ini orang dari manapun bisa mengakses Kampung Tugu ini. LSPR hebat dan harus terus berkolaborasi dengan masyarakat,” papar Mis’ari dengan nada optimis.
Ditempat yang sama, Ketua Ikatan Keluarga Besar Tugu (IKBT), Rensy Jane Rusyard Michiels berharap, Pagelaran Kampung Tugu menjadi acara rutinitas karena visa menjadi wadah yang sangat luar biasa untuk anak-anak mengekspresikan budaya, adat istiadat yang telah ditanamkan oleh para leluhurnya hingga kini.
“Kampung Tugu memiliki banyak potensi wisata. Diantaranya gedung bersejarah Gereja Tugu yang kini telah menjadi salah satu cagar budaya Indonesia. Musik Keroncong Tugu yang sudah diperdengarkan sejak tahun 1661. Tradisi Rabu-Rabu dan Mandi-Mandi yang sudah menjadi warisan budaya tak benda. Semua ini masih kita laksanakan dan yang terpenting adalah masih orang-orangnya yang masih melestarikan budaya ini,” papar Rensy Jane Rusyard Michiels.
Senada dengan Rensy, Ketua Pelaksana Pagelaran Kampung Tugu, Raden Yudantyo Vito Adji berharap, acara tersebut menjadi momentum untuk mengajak masyarakat bersama-sama menjaga kelestarian warisan budaya melalui inovasi digital dan kreativitas generasi muda.
“Pagelaran Kampung Tugu menjadi bukti bahwa tradisi dapat bersanding dengan perkembangan teknologi, dan budaya kita bisa dikemas lebih dekat dan menarik untuk generasi sekarang,” pungkas Raden Yudantyo Vito Adji.
Selain seni dan budaya, Puncak Pagelaran Kampung Tugu juga dimeriahkan dengan Bazar UMKM yang menjual kuliner khas Kampung Tugu seperti Pisang Udang, Gado-Gado Siram, dan Pindang Serani, serta Mini Exhibition Kampung Tugu yang menampilkan barang-barang bersejarah Kampung Tugu untuk memperkaya pengalaman budaya pengunjung.
(Her)