Mancanegara

Insiden Video Lama PSHT Jepang: KBRI Tokyo dan Pusat Soroti Pentingnya Kepatuhan Norma Lokal

154
×

Insiden Video Lama PSHT Jepang: KBRI Tokyo dan Pusat Soroti Pentingnya Kepatuhan Norma Lokal

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi. PSHT Cabang Jepang mengakui bahwa kegiatan yang terekam dalam video tersebut tidak selaras dengan ketentuan dan norma yang berlaku di Jepang.

Jakarta, faktapers.id –  – Sebuah video lama yang melibatkan kegiatan organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Jepang telah memicu perhatian KBRI Tokyo. Menanggapi viralnya video berdurasi tiga tahun lalu itu, PSHT Cabang Jepang telah mendatangi KBRI Tokyo untuk memberikan klarifikasi dan menyampaikan permohonan maaf.

Dalam klarifikasinya, pihak PSHT Cabang Jepang mengakui bahwa kegiatan yang terekam dalam video tersebut tidak selaras dengan ketentuan dan norma yang berlaku di Jepang. Mereka menyadari insiden tersebut telah menciderai nama baik Indonesia di mata publik Jepang, meskipun sejumlah anggotanya yang terlibat kini telah kembali ke Tanah Air.

Komitmen Kuat untuk Perbaikan
Sebagai respons, PSHT Cabang Jepang berjanji untuk terus berbenah dan berkomitmen penuh menaati seluruh ketentuan hukum serta norma yang berlaku di Jepang. Mereka bertekad memastikan bahwa peristiwa serupa tidak akan terulang lagi di masa mendatang.

Beberapa langkah konkret telah diambil, antara lain:
* Koordinasi dengan Otoritas: Setiap pelaksanaan kegiatan kini diwajibkan untuk mengajukan izin kepada otoritas setempat dan berkoordinasi erat dengan kepolisian Jepang.
* Penggunaan Atribut: Anggota secara berkala diimbau untuk tidak menggunakan atribut organisasi di ruang publik, kecuali di lokasi kegiatan yang telah mendapatkan izin.
* Tindakan Internal: Teguran internal akan diberikan kepada anggota yang tidak mematuhi agenda perbaikan ini.
Harmonisasi Budaya dan Promosi Pencak Silat

Selain perbaikan internal, PSHT Cabang Jepang juga menyampaikan komitmen mereka untuk melestarikan dan mempromosikan seni budaya Pencak Silat di Jepang. Upaya ini akan dilakukan melalui kerja sama dengan berbagai perguruan Pencak Silat lain dan KBRI Tokyo, namun dengan tetap memperhatikan ketentuan hukum dan norma yang berlaku di Jepang.

Kementerian Luar Negeri RI, melalui koordinasi dengan PSHT Pusat di Madiun, juga berupaya mencegah terulangnya insiden serupa. KBRI Tokyo sendiri akan terus mengkonsolidasikan komunitas Warga Negara Indonesia (WNI) di Jepang agar dapat terus secara aktif mempromosikan citra positif Indonesia.

Pesan penting bagi seluruh WNI di luar negeri adalah untuk senantiasa mematuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku, serta menghormati budaya di negara setempat. Ini adalah kunci untuk menjaga nama baik bangsa di mata dunia.

[]