Klaten, faktapers.id – Peringatan Hari Jadi Kabupaten Klaten ke-221 berlangsung meriah di Desa Kalikotes, Kecamatan Kalikotes, dengan peluncuran Tugu Ikan Kotes sebagai ikon wisata baru yang diharapkan menjadi pemantik geliat ekonomi desa.
Momen tersebut dibarengi dengan semaraknya Festival Jenang Kalikotes, tradisi kuliner khas yang sarat nilai budaya dan filosofi. Sebanyak 221 tumpeng dan 1.000 takir jenang dibagikan gratis kepada warga dan tamu undangan dalam perayaan akbar yang digelar pada Minggu (20/7/2025) pagi.
Aneka jenis jenang makanan tradisional berbahan dasar tepung beras dan santan diolah secara gotong royong oleh warga dari berbagai RW di Kalikotes, menandai semangat kebersamaan dan syukur atas berkah alam.
Monumen Ikan dan Filosofi Desa
Tugu Ikan Kotes yang diresmikan hari itu bukan sekadar instalasi seni. Ia berdiri sebagai penanda sejarah, budaya, dan identitas desa. Mengambil inspirasi dari legenda lokal tentang seekor ikan yang konon melompat tinggi menembus bendungan Kalikotes.
Hingga kini sebuah kejadian itulah yang dianggap warga sebagai pertanda spiritual oleh tokoh dari Yogyakarta pada masa lalu ikan tersebut kini menjadi simbol ketangguhan dan harapan.
“Tugu ini kami bangun bukan hanya untuk mempercantik desa, tapi sebagai awal dari transformasi Kalikotes menuju desa wisata berbasis budaya dan kearifan lokal. Kami ingin menghidupkan ekonomi desa lewat UMKM, kuliner, dan wisata budaya.” kata Kades Kalikotes, Ponidi, disela acara.
Peresmian tugu ditandai dengan pemecahan kendi berisi air dari 10 mata air yang tersebar di seluruh RW di Kalikotes. Ritual ini menjadi simbol penyatuan energi dari seluruh penjuru desa, menyiratkan nilai gotong royong dan kolaborasi warga untuk kemajuan bersama.
Komitmen Pemerintah dan Akademisi
Hadir dalam acara tersebut, Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo dan Wakil Bupati Benny Indra Ardhianto, yang menyampaikan apresiasinya atas kreativitas warga Kalikotes dalam membingkai peringatan hari jadi daerah dengan nilai-nilai lokal yang kuat.
“Kalikotes memberi contoh bagaimana budaya dan ekonomi bisa tumbuh bersama,” ujar Bupati. “Ini sejalan dengan arah pembangunan Klaten yang mendorong desa-desa menjadi pusat pertumbuhan berbasis potensi lokal.” ujarnya.
Turut hadir pula unsur Forkopimcam Kalikotes, para kepala desa se-Kecamatan Kalikotes, serta perwakilan dari UGM, Unwidha Klaten, dan sejumlah tokoh masyarakat. Keterlibatan akademisi dalam acara ini menjadi indikasi bahwa potensi desa kini dilihat sebagai laboratorium hidup untuk pengembangan ilmu dan pemberdayaan masyarakat.
Wisata Budaya dan Ekonomi Desa
Dengan peresmian Tugu Ikan Kotes dan Festival Jenang, Kalikotes tidak hanya menghidupkan kembali narasi sejarah dan budaya, tetapi juga membuka peluang bagi tumbuhnya sektor ekonomi berbasis UMKM, kuliner lokal, hingga produk kriya desa.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang yang memosisikan desa bukan lagi sebagai pelengkap pembangunan, tetapi sebagai pusat inovasi berbasis tradisi.
(Madi)