Klaten, faktapers.id – Sebanyak 325 mahasiswa Universitas Widya Dharma (Unwidha) Klaten akan segera diterjunkan ke 10 desa di Kabupaten Klaten dalam rangka pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun akademik 2024/2025.
Pelepasan peserta KKN akan dilaksanakan pada Kamis, 31 Juli 2025, dengan lokasi penempatan tersebar di 7 desa di Kecamatan Kebonarum, 2 desa di Kecamatan Kalikotes yakni Desa Ngemplak dan Jogosetran, serta 1 desa di Kecamatan Klaten Selatan, yaitu Desa Jomboran.
Sebelum diberangkatkan ke lokasi masing-masing, seluruh mahasiswa peserta KKN mendapatkan pembekalan langsung dari Rektor Unwidha Klaten, Prof. Triyono yang berlangsung di Aula Auditorium Kampus Unwidha Klaten, Selasa (22/7/2025).
Kegiatan ini bertujuan mempersiapkan mahasiswa secara mental, sosial, dan akademis agar mampu beradaptasi dengan dinamika masyarakat desa sekaligus mengimplementasikan ilmu yang telah mereka pelajari di bangku kuliah.
Dalam sambutannya, Prof. Triyono menegaskan bahwa KKN merupakan bagian penting dari Tri Darma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat. Ia mengajak mahasiswa untuk melihat KKN sebagai wadah pembelajaran kontekstual, yang menghubungkan teori dengan praktik kehidupan nyata di masyarakat.
“Mahasiswa bukan sekadar datang ke desa untuk menjalankan program kerja, tetapi harus benar-benar hadir sebagai mitra masyarakat, membantu menggali dan mengoptimalkan potensi lokal dengan cara-cara yang inovatif, berkelanjutan, dan berpihak pada kesejahteraan warga,” tegasnya.
Lebih lanjut, Prof. Triyono mengingatkan pentingnya etika, empati, dan komunikasi selama proses KKN berlangsung. Ia meminta mahasiswa menjaga nama baik almamater serta menghormati kearifan lokal dan struktur sosial desa.
“Jangan pernah merasa lebih tahu atau menggurui. Datanglah dengan hati terbuka, dengarkan masyarakat, pahami kebutuhannya, dan tawarkan solusi yang membumi,” ujar rektor, usai memberikan pembekalan, Selasa (22/7/2025)..
Tahun ini, KKN Unwidha Klaten mengangkat tema “Optimalisasi Pengelolaan Potensi Desa Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat.” Tema tersebut mencerminkan komitmen perguruan tinggi dalam mendorong pembangunan desa berbasis potensi lokal yang inklusif dan lestari.
Selama kurang lebih satu bulan, para mahasiswa akan tinggal dan berinteraksi langsung dengan masyarakat desa. Mereka akan melaksanakan berbagai program yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik tiap desa
“Mahasiswa KKN akan melakukan mulai dari pendampingan UMKM, edukasi kesehatan, pelatihan digitalisasi, pemetaan potensi wisata, hingga penguatan kelembagaan masyarakat,” pungkasnya.
(Madi)
