JabodetabekEkonomi Bisnis

Gubernur DKI Jakarta Sambut Baik Inisiasi Program “Pasar Rakyat” APKLI Perjuangan

134
×

Gubernur DKI Jakarta Sambut Baik Inisiasi Program “Pasar Rakyat” APKLI Perjuangan

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengapresiasi Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Perjuangan yang telah menginisiasi program “Pasar Rakyat” yang dinilai sesuai dan sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto.

Hal tersebut dikatakan Pramono Anung dalam pidatonya saat peresmian pencanangan “Gerakan Pasar Rakyat” melalui kegiatan bertajuk “Pasar Rakyat Sahabat Kita” di Pasar Santa, Jakarta Selatan, Selasa (22/7/2025).

Karena menurutnya, hal tersebut sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk mendukung peningkatan kesejahteraan pedagang kaki lima dalam upaya memajukan ekonomi bangsa Indonesia.

“Saya menggunakan bahasa sederhana, intinya pedagang kaki lima harus bisa berdagang dengan aman, nyaman, tidak dikejar-kejar Satpol PP, bisa menyekolahkan anak, dan kehidupannya menjadi lebih baik,” papar Pramono.

Ia menyebutkan bahwa pasar rakyat merupakan salah satu nadi utama perekonomian Indonesia selaras dengan populasi koperasi dan sekolah rakyat yang juga tengah digagas pemerintah pusat.

Tak hanya itu, Pramono Anung juga menambahkan bahwa pasar rakyat juga perlu diikuti dengan langkah digitalisasi pasar sebagai solusi untuk meningkatkan transparansi, mempermudah transaksi, dan menekan praktik premanisme.

“Saya baru dari Pasar Mayestik, kita canangkan lomba digitalisasi pasar. Saya percaya digitalisasi pasar akan meningkatkan pendapatan, memudahkan pedagang, dan menghapus premanisme,” tambahnya.

Pramono juga menekankan pentingnya kebersihan pasar dan penertiban internal oleh asosiasi pedagang.

“Pasar harus bersih, tertib, dan rapi. Jangan berdagang sembarangan,” pesannya.

“Sekali lagi, saya mengapresiasi gerakan yang digagas APKLI Perjuangan dan berharap pencanangan Gerakan Pasar Rakyat di Jakarta menjadi awal semangat kebangkitan ekonomi kerakyatan,” pungkasnya.

Sementara itu Ketua Umum APKLI Perjuangan, dr. Ali Mahsun ATMO mengungkapkan bahwa Pasar Rakyat merupakan sistem ekonomi mandiri yang tumbuh dalam interaksi sosial masyarakat. Ia menyebut, Pasar Rakyat adalah warisan budaya dan ekonomi bangsa serta jantung ekonomi Indonesia yang menopang lebih dari 95 persen rantai pasok pangan nasional dan bahan baku usaha ekonomi rakyat UMKM.

“Namun akibat pandemi COVID-19, disrupsi ekonomi, dan perubahan perilaku masyarakat, sebanyak 14.500 pasar di seluruh Indonesia, termasuk 147 pasar tradisional di DKI Jakarta, mengalami penurunan omzet,” ungkap Ali Mahsun.

Ali Mahsun menegaskan, gerakan pasar rakyat menjadi bentuk ikhtiar membangkitkan kembali pasar rakyat.

“Jakarta sebagai etalase ekonomi Indonesia, apa yang dilakukan hari ini di Pasar Santa akan meresonansi ke seluruh Indonesia, bahkan ke dunia global,” tegasnya.

Ali Mahsun menilai, kehadiran Gubernur Pramono sebagai wujud komitmen terhadap janji politik saat Pilkada, untuk mendorong pelaku ekonomi rakyat kecil naik kelas dan hidup lebih sejahtera. Gerakan ini diyakini menjadi jembatan penting menuju kesuksesan 65,4 juta UMKM nasional dalam menghadapi puncak bonus demografi.

Tak hanya itu, Ali Mahsun juga menyampaikan bahwa revitalisasi dan integrasi pasar rakyat dengan PKL serta UMKM harus dilakukan melalui inovasi tematik, berbasis tantangan digital dan perubahan perilaku masyarakat.

Untuk mengembangkan sistem ekonomi terintegrasi melalui digitalisasi dan aplikasi informasi, APKLI Perjuangan juga menggandeng pemerintah daerah, Perusahaan daerah, BUMD, dan berbagai pihak terkait lainnya seperti Bank Jakarta.

“Kami menyambut baik kerja sama dengan APKLI Perjuangan. Ini adalah bagian dari komitmen Bank Jakarta untuk menghadirkan layanan keuangan yang mudah dijangkau, relevan, dan memberdayakan, khususnya bagi para pelaku usaha sektor informal,” papar Direktur Utama Bank Jakarta, Agus H Widodo.

Menutup pembicaraan, dr. Ali Mahsun berharap, melalui kolaborasi dengan berbagai pihak bisa membangun sistem pendukung yang saling menguntungkan, mempercepat transformasi digital, dan mendorong kemandirian finansial para pedagang kaki lima di Jakarta. Sehingga kesejahteraan para pedagang dan masyarakat Indonesia dapat diwujudkan dengan baik.

(Her)