BantenInfo PolisiSosial

Siswa Kurang Mampu di Tangerang Terima Bantuan Seragam dari Polsek Ciledug

81
×

Siswa Kurang Mampu di Tangerang Terima Bantuan Seragam dari Polsek Ciledug

Sebarkan artikel ini
Kapolsek Ciledug Kompol R.A. Dalby didampingi Wakapolsek AKP Edi Suriadi dan Bhabinkamtibmas Kelurahan Paninggilan mengunjungi kediaman Fahreza di Di Jl. H. Batu.

Kota Tangerang, faktapers.id – Kisah Fahreza Adya Haifan siswa Kelas 2A SDN 06 Peninggalan, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang yang viral di media sosial mengundang kepedulian banyak pihak, termasuk jajaran Polsek Ciledug, Polrestro Tangerang Kota.

Fahreza yang selama dua tahun bersekolah tanpa seragam layak dikarenakan keterbatasan ekonomi itu mendapat bantuan dari Kapolsek Ciledug.

Kapolsek Ciledug Kompol R.A. Dalby didampingi Wakapolsek AKP Edi Suriadi dan Bhabinkamtibmas Kelurahan Paninggilan mengunjungi kediaman Fahreza di Di Jl. H. Batu.

Dalam kunjungan tersebut, mereka memberikan bantuan berupa seragam sekolah baru, tas, dan sepasang sepatu.

“Kami mendapat informasi dari masyarakat, dan langsung bergerak. Bantuan ini bukan hanya soal seragam, tapi wujud kepedulian dan kasih sayang kami. Semoga Fahreza makin semangat bersekolah, terus belajar, dan kelak bisa membanggakan keluarganya serta menjadi anak yang berguna bagi bangsa,” ujar Kapolsek Ciledug.

Bantuan tersebut disambut haru oleh keluarga Fahreza, bagi mereka, seragam, tas, dan sepatu bukan sekadar perlengkapan sekolah, tetapi simbol perhatian dan dorongan moral untuk terus maju.

Dengan mata berkaca-kaca, sang ibu, Ibu Dede Fransisca, mengucapkan terima kasih yang tulus kepada jajaran Polsek Ciledug.

“Terima kasih Polsek Ciledug telah berkunjung dan memperhatikan serta membantu kami sebagai warganya, Semoga Polsek Ciledug semakin sukses ke depannya dan selalu dicintai rakyat,” ucapnya penuh rasa syukur.

Kapolsek Ciledug juga mengatakan, Kisah ini menjadi pengingat bahwa kepedulian sekecil apa pun bisa membawa harapan besar.

“Karena setiap anak pantas mendapatkan semangat baru untuk belajar dan bermimpi. Dan sering kali, itu dimulai dari tangan yang terulur di saat yang paling dibutuhkan,” tuturnya.

[]