JawaSeni Budaya

Nguri-uri Tradisi Gejog Lesung di Tirtomarto, Menyatukan Lintas Generasi Dibawah Langit Budaya

230
×

Nguri-uri Tradisi Gejog Lesung di Tirtomarto, Menyatukan Lintas Generasi Dibawah Langit Budaya

Sebarkan artikel ini

Klaten, faktapers.id – Dibawah temaram sinar bulan purnama, suara dentingan lesung berpadu ritme merdu memenuhi udara malam di Desa Tirtomarto, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Sabtu (9/8/2025).

Lapangan desa setempat menjadi pusat kemeriahan Festival Gejog Lesung, agenda tahunan yang digelar Pemerintah Desa Tirtomarto untuk nguri-uri (melestarikan) warisan budaya leluhur.

Kepala Desa Tirtomarto, Agung Nugroho, menjelaskan bahwa festival ini merupakan tradisi rutin yang setiap tahun diselenggarakan dengan tagline khas: “Tradisi diuri-uri, langit dadi seksi”.

Tahun ini diikuti sebanyak 15 kelompok turut ambil bagian, termasuk 4 hingga 5 kelompok dari kategori anak-anak. Kemudian, ada satu kelompok bintang tamu dari Desa Barepan yang telah pengalaman dalam kejuaraan festival.

“Festival ini tidak ada penilaian atau juara. Semua peserta mendapatkan apresiasi agar tetap semangat berkreasi di tahun-tahun berikutnya,” ujar Agung, Sabtu (9/8/2025) malam.

Para peserta membawakan sejumlah lagu wajib yang telah disiapkan oleh Karang Taruna setempat, di antaranya Lesung Jumlenggung, Perahu Layar, dan Kelinci Ucul.

Suasana penuh keakraban terasa, di mana panggung menjadi ruang berkarya tidak hanya bagi generasi muda, tetapi juga warga sepuh yang jarang mendapat kesempatan tampil di hadapan publik.

Agung menuturkan, alasan dipilihnya lesung sebagai ikon festival berakar dari sejarah desa. Lesung merupakan alat tradisional untuk menumbuk padi yang dulu dimiliki hampir setiap rumah.

“Kami ingin melestarikan budaya ini agar generasi penerus tetap mengenalnya. Tahun ini kami juga membentuk divisi seni dan budaya khusus untuk memastikan kegiatan seperti ini terus berjalan,” katanya.

Camat Cawas, Joko Purwanto, yang turut hadir, memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif desa. Menurutnya, festival semacam ini bukan hanya menjaga identitas budaya, tetapi juga mempererat tali silaturahmi warga lintas generasi.

Dengan denting kayu yang bersahut-sahutan di bawah langit malam, Festival Gejog Lesung Tirtomarto 2025 menjadi bukti bahwa tradisi bukan sekadar warisan, melainkan napas kehidupan yang menyatukan masa lalu, masa kini, dan masa depan.

(Reporter: Ani Sumadi)