Klaten, faktapers.id – Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Fraksi PDI Perjuangan, Kadarwati, mengingatkan masyarakat akan ancaman serius penyakit leptospirosis yang ditularkan melalui urine tikus.
Menurutnya, saat ini merupakan musim berkembang biaknya tikus sehingga risiko penularan leptospirosis semakin tinggi. Untuk itu, langkah pencegahan dini agar masyarakat tetap waspada terhadap penularan penyakit ini.
Hal ini disampaikan dalam kegiatan sosialisasi kesehatan terkait penyakit leptospirosis. Dalam sosialisasi ini warga juga diberikan edukasi mengenai gejala, penularan, hingga langkah pencegahan dini, bertempat di Aula Balai Desa Wanglu, Rabu (20/8/2025).
“Kami melakukan sidak dan menemukan indikasi potensi penyebaran. Pencegahan harus dimulai dari lingkungan keluarga dengan menjaga kebersihan, gotong royong, serta upaya nyata mengurangi populasi tikus,” tegas Kadarwati.
Ia menjelaskan, leptospirosis merupakan penyakit berbahaya yang bisa berujung fatal bila tidak segera ditangani. Gejala khas antara lain mata menguning, demam mendadak, hingga kerusakan organ.
“Kalau terlambat terdeteksi, pasien bisa meninggal. Begitu ada gejala, segera dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan darah. Jangan dianggap remeh,” pesannya.
Kadarwati juga mendorong agar kader kesehatan desa bersama perangkat desa, PKK, serta tokoh masyarakat aktif melakukan sosialisasi berjenjang.
“Gerakan pionir dari desa akan memberikan pemahaman penting bagi warga agar hidup bersih dan waspada. Antisipasi jauh lebih baik daripada menyesal,” tambahnya.
Acara sosialisasi ini turut dihadiri Camat Trucuk, Marjono, beserta jajaran Forkopincam, kepala desa se-Kecamatan Trucuk, Kepala Puskesmas, kader kesehatan, serta tokoh masyarakat.
Sementara itu, Kepala Desa Wanglu, Kecamatan Trucuk, Suyono, menyatakan siap meneruskan sosialisasi kepada warganya dan akan melibatkan kader kesehatan dan masyarakat untuk bersama-sama pencegahan.
Dengan sinergi pemerintah, kader kesehatan, dan masyarakat desa, diharapkan kesadaran hidup bersih semakin meningkat sehingga ancaman leptospirosis dapat ditekan di Klaten.
(Reporter : Ani Sumadi)