JabodetabekHukum & Kriminal

Rumah Sahroni di Tanjung Priok Digeruduk dan Diamuk Massa, Pagar Dirubuhkan, Lalu Dijarah, Mobil Mewah Lexus Dihancurkan, Televisi, Koper, Koleksi Iron Man senilai 400 Juta Dihancurkan

66
×

Rumah Sahroni di Tanjung Priok Digeruduk dan Diamuk Massa, Pagar Dirubuhkan, Lalu Dijarah, Mobil Mewah Lexus Dihancurkan, Televisi, Koper, Koleksi Iron Man senilai 400 Juta Dihancurkan

Sebarkan artikel ini

FaktaNews.net | Jakarta – Aksi protes di depan rumah anggota DPR dari Partai NasDem, Ahmad Sahroni, di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, berujung ricuh pada Sabtu (30/8/2025) sore. Protes yang semula berjalan damai, berubah menjadi aksi anarkis ketika sebagian massa merangsek masuk dan menjarah harta benda di dalam rumah.

​Aksi ini dipicu oleh pernyataan kontroversial Sahroni beberapa waktu lalu. Ia menyebut orang-orang yang menyerukan pembubaran DPR sebagai “orang tolol sedunia.” Pernyataan ini menuai kecaman luas dari masyarakat.

​Menurut pantauan di lokasi, massa mulai berkumpul di depan rumah Sahroni sekitar pukul 15.00 WIB. Meskipun warga sekitar sempat berusaha menghalangi dengan memasang portal, kerumunan massa yang semakin banyak tak dapat dibendung.

​Pada awalnya, unjuk rasa berjalan tertib. Para demonstran berorasi dan menuntut Sahroni untuk segera meminta maaf secara terbuka atas pernyataannya. Namun, menjelang sore hari, situasi berubah tegang. Tanpa provokasi yang jelas, beberapa individu dalam kerumunan mulai menerobos masuk ke halaman dan kemudian ke dalam rumah Sahroni.

​Tidak terlihat adanya aparat keamanan yang berjaga di lokasi, sehingga massa dengan leluasa melakukan tindakan anarkis. Mereka menjarah berbagai barang berharga, mulai dari tas, perangkat elektronik, hingga uang tunai. Massa juga merusak fasilitas rumah, seperti memecahkan kaca jendela, merusak kendaraan yang terparkir di garasi, bahkan mengambil lemari, kasur, dan pendingin ruangan.

​Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi baik dari pihak Ahmad Sahroni maupun kepolisian terkait insiden ini. Penjarahan dan perusakan rumah ini menimbulkan kerugian materiil yang diperkirakan cukup besar.

​Aksi massa yang berujung anarkis ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan pertanyaan besar mengenai keamanan dan tata tertib dalam menyampaikan aspirasi.

[]