Oleh: *Oleh Umar Abdul Aziz
Jakarta, faktapers.id – Dalam beberapa waktu terakhir, dinamika sosial yang bergejolak di berbagai wilayah telah menjadi ujian tersendiri bagi para pemimpin daerah. Situasi yang bergerak cepat dengan tekanan tinggi dari masyarakat seringkali menempatkan kepala daerah dalam posisi sulit. Namun, di tengah tantangan ini, Jakarta Barat menunjukkan sebuah teladan kepemimpinan yang berbeda, di mana ketenangan dan kerja nyata menjadi kunci.
Alih-alih berlomba mencari sorotan atau popularitas, tiga pilar utama Jakarta Barat, yang terdiri dari Walikota, Kapolres, dan Dandim justru memilih jalur yang sunyi namun efektif. Mereka mengarahkan seluruh energi dan fokus pada satu tujuan utama: mempercepat pemulihan layanan publik yang sempat terganggu. Ini bukan sekadar retorika, melainkan langkah-langkah konkret yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. Fasilitas yang rusak segera diperbaiki, koordinasi lintas sektor digerakkan tanpa henti, dan langkah-langkah nyata diambil untuk memastikan warga merasa aman dan tenang.
Keputusan untuk bekerja dalam senyap, jauh dari panggung media, memperlihatkan sebuah kedewasaan kepemimpinan. Mereka tidak terjebak dalam godaan pencitraan atau popularitas instan. Sebaliknya, yang mereka kejar adalah hasil yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Ini adalah pendekatan yang meninggalkan jejak nyata, bukan sekadar janji kosong. Dampak dari kerja keras mereka terlihat dari respons cepat terhadap krisis dan rasa aman yang kembali tumbuh di tengah masyarakat.
Sikap kepemimpinan seperti inilah yang pada akhirnya menumbuhkan kepercayaan yang sesungguhnya di mata warga. Warga belajar bahwa kepemimpinan sejati tidak diukur dari seberapa sering seorang pemimpin tampil di depan kamera atau seberapa banyak pujian yang ia dapat, melainkan dari seberapa besar manfaat yang bisa ia berikan kepada orang banyak. Ini adalah pelajaran berharga bahwa kerja keras, dedikasi, dan fokus pada solusi nyata akan selalu lebih dihargai daripada sekadar pencitraan.
Dengan menunjukkan ketenangan di tengah badai, para pemimpin Jakarta Barat membuktikan bahwa kepemimpinan sejati berorientasi pada kebermanfaatan, bukan popularitas. Mereka telah berhasil mengubah krisis menjadi kesempatan untuk membangun kembali keyakinan masyarakat, menunjukkan bahwa di balik layar, ada kerja keras yang tak kenal lelah untuk melayani.
Penulis: *Tokoh Pemuda Jakarta- Barat dan Wkakil Ketua Kongres Advodkat Indonesia ( KAI)