KalimantanHukum & Kriminal

Kasus Oknum TNI Pukul Pengemudi Ojek Online: Warganet Geram

93
×

Kasus Oknum TNI Pukul Pengemudi Ojek Online: Warganet Geram

Sebarkan artikel ini
Seorang pengemudi ojek online (ojol) di Pontianak, Teguh, diduga menjadi korban penganiayaan oleh oknum prajurit TNI berinisial F.

Pontianak, faktapers.id – Perayaan HUT TNI tahun ini ternoda oleh insiden memilukan. Seorang pengemudi ojek online (ojol) di Pontianak, Teguh, diduga menjadi korban penganiayaan oleh oknum prajurit TNI berinisial F. Peristiwa ini langsung menyulut kemarahan warganet dan memicu aksi protes besar-besaran dari komunitas ojol yang menuntut keadilan.

​Insiden tersebut bermula pada Sabtu (20/9) di Jalan Seruni, Pontianak Timur. Oknum TNI diduga tak terima diklakson oleh Teguh dan langsung melakukan pemukulan. Akibatnya, Teguh mengalami luka serius, termasuk patah hidung dan luka benjol di mata. Rekaman video yang menampilkan kekerasan ini dengan cepat menyebar dan viral di media sosial, memicu kecaman luas dari publik yang terkejut dan marah.

Komunitas Ojol Tolak Damai, Datangi Markas Polisi Militer

​Tak tinggal diam, ratusan pengemudi ojol segera berkumpul dan mendatangi markas Polisi Militer (Pomdam) XII/Tanjungpura. Mereka mengawal Teguh dan menuntut agar kasus ini diproses secara transparan tanpa ada “tebang pilih”. Suara lantang Dede, salah satu perwakilan ojol, menggema, “Kami minta kasus ini diproses jangan ada tebang pilih.”

​Senada dengan Dede, Zulkarnaen, rekan Teguh, menegaskan bahwa mereka menolak segala bentuk upaya damai. Baginya, efek jera harus ditegakkan agar kejadian serupa tidak terulang. “Kami menolak perdamaian. Kalau dibiarkan kasus seperti ini bisa terulang,” ujarnya.

Keluarga Korban Desak Pelaku Dihukum Setimpal

​Tuntutan juga datang dari keluarga Teguh. Jani Fitri dan Ros Indriani, keponakan korban, menyayangkan sikap pelaku yang hanya mengirimkan adiknya untuk menemui mereka. “Jangan hanya adiknya yang menemui kami. Kami ingin pelaku hadir dan dihukum setimpal,” kata Jani dengan nada kecewa.

​Keluarga korban bahkan mengancam akan mencari pelaku sendiri jika pihak Pomdam tidak segera mengambil tindakan tegas. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya mereka dalam menuntut keadilan bagi Teguh.

Pelaku Meminta Maaf, Proses Hukum Tetap Berjalan

​Oknum prajurit berinisial F akhirnya tampil dalam konferensi pers yang diadakan di Mapomdam XII/Tanjungpura pada Sabtu (20/9) malam. Di depan media, ia menyampaikan permohonan maaf atas perbuatannya. Namun, meskipun permintaan maaf telah disampaikan, pihak berwenang memastikan bahwa proses hukum tetap berjalan. Pelaku kini menjalani pemeriksaan intensif di Mapomdam XII/Tanjungpura.

​Kasus ini menjadi pukulan telak bagi institusi TNI, terutama di tengah perayaan hari jadinya. Banyak pihak menilai insiden ini sebagai “kado pahit” yang mencoreng citra prajurit sebagai pelindung rakyat. Kejadian ini juga memicu sorotan dari berbagai organisasi masyarakat yang mendesak agar TNI mengambil langkah tegas dan mengusut tuntas kasus ini demi mengembalikan kepercayaan publik.

(Ibeng)