JabodetabekPolitik

Ribuan Massa Peringati Hari Tani Nasional di Jakarta, Tuntut Reforma Agraria Sejati

47
×

Ribuan Massa Peringati Hari Tani Nasional di Jakarta, Tuntut Reforma Agraria Sejati

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Ribuan massa dari Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) berencana menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di Jakarta pada Rabu, 24 September 2025, dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional (HTN). Aksi ini menuntut implementasi “Reforma Agraria Sejati” dan mendesak pemerintah untuk menuntaskan berbagai persoalan agraria yang merugikan rakyat.

​Menurut keterangan yang  diperoleh media ini,  aksi ini diperkirakan akan diikuti oleh sekitar 5.000 orang dari berbagai daerah. Massa akan berkumpul di Masjid Istiqlal pada pukul 10.00 WIB, lalu bergerak menuju Gedung DPR/MPR RI di Senayan, Jakarta Pusat. Aksi ini akan berlangsung hingga selesai.

​Aksi ini dikoordinasikan oleh Dewi Kartika dan Syamsudin sebagai penanggung jawab dan koordinator lapangan. Massa akan membawa berbagai atribut seperti spanduk, poster, mobil komando, pengeras suara, dan alat peraga teatrikal untuk menyuarakan tuntutan mereka.

Peserta Aksi dari Tujuh Kabupaten di Tiga Provinsi

​Peserta aksi Hari Tani Nasional 2025 ini berasal dari tujuh kabupaten di tiga provinsi, dengan rincian sebagai berikut:

  • ​Jawa Barat: Pangandaran (1.000 orang), Ciamis (1.000 orang), Tasikmalaya (1.000 orang), Garut (1.000 orang), Karawang (400 orang), Sukabumi (150 orang), Cianjur (150 orang), Indramayu (75 orang), dan Cirebon (75 orang).
  • ​Banten: Lebak (200 orang).
  • ​Jawa Tengah: Cilacap (100 orang).

​Total peserta dari 11 kabupaten ini mencapai 5.000 orang, sesuai dengan estimasi awal.

Konsolidasi Mahasiswa UKI untuk Turut Serta dalam Aksi

​Sementara itu, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (BEM UKI) telah melakukan konsolidasi pada Selasa, 23 September 2025, untuk turut serta dalam aksi unjuk rasa peringatan Hari Tani Nasional. Pertemuan yang diadakan di Aula Rapat BPM dan BSPM UKI ini dihadiri oleh perwakilan mahasiswa dari berbagai fakultas, termasuk Hukum, FISIP, Teknik, dan Kedokteran.

​Mahasiswa UKI diperkirakan akan mengirimkan sekitar 350 orang peserta dengan menggunakan 15 angkot, 50 sepeda motor, serta beberapa mobil komando dan minibus logistik. Mahasiswa akan memulai titik kumpul di kampus UKI, lalu bergerak ke Titik Kumpul Kedua di TVRI Senayan sebelum bergabung dengan massa di DPR RI dan Istana Negara.

​Tuntutan Aksi Mahasiswa UKI

​Mahasiswa UKI telah merumuskan sejumlah tuntutan spesifik yang akan mereka sampaikan, antara lain:

  • ​Mendorong DPR RI untuk segera membenahi permasalahan agraria yang ada di Indonesia.
  • ​Mendesak pemerintah membentuk Satuan Tugas Khusus (Satgasus) untuk menangani kasus-kasus mafia agraria.
  • ​Menuntut dilakukannya audit menyeluruh terhadap penguasaan tanah di seluruh Indonesia.
  • ​Mengevaluasi Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dianggap merugikan hak-hak masyarakat atas tanah.
  • ​Mencabut konsesi tambang, perkebunan, dan proyek-proyek lain yang terbukti merampas tanah rakyat.

​Aksi ini menandai sinergi antara kelompok tani dan mahasiswa dalam menyuarakan isu-isu agraria yang krusial. Selain Gedung DPR/MPR, beberapa titik evakuasi dan posko medis juga telah disiapkan oleh mahasiswa di lokasi strategis seperti TVRI, Kampus Atma Jaya, Sarinah, dan Balai Kota.

[]