Jakarta, faktapers.id – Pengemudi ojek online (ojol) di Jakarta kini memiliki peran lebih dari sekadar mengantar penumpang. Polda Metro Jaya secara resmi mengajak mereka menjadi “mata dan telinga” polisi di jalanan. Sebagai bentuk apresiasi, Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Edi Suheri, menawarkan bonus sebesar Rp 500.000 kepada setiap pengemudi ojol yang berhasil merekam dan melaporkan tindak kejahatan jalanan.
Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Dekananto Eko Purwono, menjelaskan bahwa inisiatif ini bukan karena ketidakmampuan polisi, melainkan sebagai strategi untuk melibatkan partisipasi aktif masyarakat. “Kami ingin mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan. Para pengemudi ojol ini menjadi mitra strategis karena mobilitas mereka yang tinggi di seluruh penjuru kota,” ujar Dekananto dalam keterangannya.
Program ini dirancang untuk mengatasi berbagai tindak kriminal, seperti penjambretan, pencurian motor, atau kasus kekerasan lainnya di jalan. Mekanisme pelaporannya akan diatur melalui pembina ojol di Polsek atau Polres setempat, memastikan setiap laporan dapat ditindaklanjuti dengan cepat dan tepat.
Meski menawarkan bonus, Dekananto menegaskan pentingnya integritas. Ia mengingatkan para pengemudi untuk tidak merekayasa kejahatan demi mendapatkan insentif. “Kami akan melakukan verifikasi menyeluruh. Jika terbukti ada rekayasa, tentu akan ada sanksi. Namun, kami percaya ini akan berjalan dengan baik,” tambahnya.
Polda Metro Resmikan ‘Rakyat Mart’ sebagai Posko Ojol
Selain program “mata dan telinga”, Polda Metro Jaya juga meresmikan sebuah gerai khusus bernama “Rakyat Mart” di dekat Stasiun Juanda, Jakarta Pusat. Gerai ini tidak hanya menyediakan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, tetapi juga berfungsi sebagai posko koordinasi bagi komunitas ojol.
”Rakyat Mart ini adalah bagian dari program ‘Jumat Peduli’ kami. Ini adalah wujud nyata kepedulian kami terhadap para pengemudi ojol yang telah banyak membantu menjaga keamanan kota,” kata Dekananto.
Langkah ini menunjukkan komitmen Polda Metro Jaya untuk membangun hubungan yang lebih erat dengan masyarakat, menjadikan mereka mitra dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
[]