Jakarta, faktapers.id – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat terus memperkuat langkah penanggulangan kasus campak yang muncul di wilayah Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng. Upaya itu melibatkan pengobatan, vaksinasi, serta pengawasan ketat terhadap potensi penyebaran penyakit.
Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, menjelaskan bahwa pemerintah daerah berfokus pada penanganan langsung bagi warga terdampak sekaligus pencegahan agar kasus tidak meluas.
“Pengobatan bagi warga yang terkena campak terus dilakukan. Selain itu, kami juga melaksanakan vaksinasi baik bagi yang sudah terdampak maupun masyarakat yang berisiko tertular,” ujar Uus, Senin (29/9).
Menanggapi indikasi adanya Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di Kapuk, Uus menegaskan pihaknya telah mengintensifkan pengawasan, melaksanakan Outbreak Response Immunization (ORI), serta melakukan imunisasi kejar. Namun, ia menambahkan status KLB belum resmi ditetapkan.
“Penentuan KLB merupakan kewenangan Kementerian Kesehatan. Sambil menunggu arahan, kami tetap bergerak cepat agar kasus tidak meluas, khususnya di Cengkareng,” jelasnya.
Data Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat mencatat hingga Selasa (16/9) terdapat 132 kasus campak di wilayah tersebut. Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari, mengatakan pihaknya telah melakukan pemantauan intensif, tata laksana kasus, serta pengiriman spesimen untuk memastikan diagnosa.
“Selain pengawasan, kami melaksanakan ORI dan imunisasi kejar di wilayah terdampak. Kami juga mengimbau masyarakat agar aktif melakukan vaksinasi campak-rubella sesuai jadwal serta menjaga perilaku hidup bersih dan sehat,” terang Erizon.
Erizon menekankan, partisipasi warga sangat penting dalam menekan laju penyebaran penyakit. “Bila muncul gejala ruam atau tanda-tanda campak, segera periksa ke fasilitas kesehatan agar dapat ditangani sejak dini,” tandasnya.
()