Jakarta, faktapers.id – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, meninjau langsung lokasi kebakaran yang melanda kawasan padat penduduk di Gang Langgar, RW 06 Kelurahan Tangki, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, Selasa (30/9).
Dalam kunjungan tersebut, Gubernur didampingi Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Bayu Meganthara, Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Iqbal Akbarudin, Camat Taman Sari, Tumpal Matondang, Lurah Tangki, Iqbal Rahmat Thahir, serta sejumlah pejabat terkait lainnya.
Pramono menyampaikan apresiasi kepada jajaran Dinas Gulkarmat yang berhasil mengendalikan api dengan cepat. Sebanyak 27 unit mobil pemadam diterjunkan dalam operasi pemadaman pada Minggu (28/9).
“Saya ucapkan terima kasih kepada petugas Damkar yang telah bekerja keras hingga api dapat dipadamkan. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, bahkan 12 ekor kucing berhasil ikut diselamatkan. Ini menunjukkan kesigapan luar biasa dari petugas di lapangan,” ungkapnya.
Lebih jauh, Gubernur menegaskan bahwa pemerintah akan fokus pada tahap pemulihan, khususnya pendataan rumah yang terdampak. Menurutnya, sebagian warga di lokasi kebakaran telah memiliki dokumen kepemilikan yang sah, seperti AJB dan Sertifikat Hak Milik (SHM) melalui program Prona tahun 2018.
“Pemerintah harus hadir memberikan kepastian dan solusi bagi warga yang menjadi korban. Kami akan mendalami aspek kepemilikan lahan ini agar proses bantuan bisa lebih tepat sasaran,” jelasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, juga telah menginstruksikan seluruh jajarannya untuk memastikan kebutuhan dasar penyintas kebakaran tetap terpenuhi.
“Kami pastikan distribusi makanan, kebutuhan anak-anak dan bayi, layanan kesehatan, hingga sarana MCK dapat diakses warga. Dukungan ini penting agar mereka tetap merasa diperhatikan di tengah musibah,” kata Uus.
Berdasarkan data BPBD DKI Jakarta, kebakaran di kawasan Tangki menghanguskan sekitar 180 rumah dan bangunan lain, meliputi 10 RT di 2 RW. Sebanyak 328 KK dengan total 1.268 jiwa terdampak dan kini tengah mendapatkan penanganan dari pemerintah.
(ibeng)
