Bandung Barat, faktapers.id – Bunga Rahmawati, seorang siswi kelas XII SMKN 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), meninggal dunia pada Selasa (30/9/2025). Kematiannya menjadi sorotan karena terjadi tak lama setelah insiden dugaan keracunan massal yang menimpa puluhan siswi di sekolah yang sama. Meskipun pihak sekolah dan tenaga medis membantah adanya keterkaitan langsung, investigasi mendalam terus dilakukan.
Kabar meninggalnya Bunga menyebar dengan cepat dan menimbulkan spekulasi di masyarakat, terutama setelah terungkap bahwa ia juga sempat mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Makanan inilah yang diduga menjadi penyebab keracunan massal pada Rabu (24/9/2025) lalu, di mana lebih dari seratus siswi mengalami gejala mual, pusing, dan muntah.
Gejala yang Berbeda
Menurut keterangan guru Bunga, Dady, Bunga memang sempat mendapatkan bagian makanan MBG, namun ia tidak termasuk siswi yang dilarikan ke puskesmas atau rumah sakit pada hari kejadian. Gejala sakit yang dialami Bunga baru muncul beberapa hari kemudian, yaitu pada Senin (29/9/2025).
”Informasi dari pihak keluarga, Bunga masih sempat ke sekolah pada hari Senin. Nah, pulang sekolah baru dia mengeluh mual,” kata Kepala Puskesmas Cihampelas, Edah Jubaidah.
Kondisinya sempat membaik pada Selasa pagi, namun kembali menurun drastis pada pukul 13.00 WIB. Pihak keluarga segera membawa Bunga ke bidan terdekat, yang kemudian merujuknya ke RSUD Cililin. Sayangnya, Bunga meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Camat Cihampelas, Agus Rudianto, menambahkan bahwa Bunga mengeluh sakit kepala dan mual sejak Senin malam. Pihak berwajib dan Dinas Kesehatan masih berupaya mengungkap penyebab pasti kematian Bunga. Sampel makanan dari insiden keracunan massal sebelumnya sedang diuji di laboratorium, dan hasilnya masih dinantikan.
Peristiwa ini telah menimbulkan keprihatinan luas dan mendesak otoritas terkait untuk segera mengungkap fakta di balik tragedi ini agar kejadian serupa tidak terulang