JawaInfrastruktur

Kades Kaligayam Buka Suara Soal Aspal Viral, Pelaksana Gerak Cepat Perbaiki Kerusakan

224
×

Kades Kaligayam Buka Suara Soal Aspal Viral, Pelaksana Gerak Cepat Perbaiki Kerusakan

Sebarkan artikel ini
Kepala Desa Kaligayam, Joko Sutrisno,

Klaten, faktapers.id – Ramai beredar di media sosial dan grup percakapan warga, video serta foto kondisi jalan beraspal di Desa Kaligayam, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, yang disebut rusak tak lama setelah dikerjakan.

Menanggapi hal itu, Kepala Desa Kaligayam, Joko Sutrisno, memberikan klarifikasi terbuka untuk meluruskan informasi dan memastikan publik mengetahui kondisi sebenarnya.

Menurut Joko, proyek pengaspalan tersebut merupakan program Bantuan Keuangan (Bankeu) dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun 2025 dengan nilai Rp100 juta, yang dialokasikan untuk pengerjaan jalan sepanjang 3 x 220 meter.

Joko juga menegaskan dan memastikan bahwa tidak ada potongan, permainan, atau penyimpangan dana sekecil apapun dalam pelaksanaan proyek pengerjaan aspal jalan itu.

“Saya ngomong apa adanya, Pak. Duit bantuan Rp100 juta itu tidak saya sunat Rp1.000 pun. Pajak pun belum dipotong. Semua transparan dan sesuai aturan. Saya tidak punya niat korupsi sedikit pun,” tegasnya.

Kondisi Tanah Jadi Faktor Penghambat

Lebih lanjut, Joko mengakui bahwa dirinya bukan ahli pengaspalan. Karena itu, ia mempercayakan pekerjaan kepada pihak yang memang berkompeten di bidang tersebut. Namun, setelah pengerjaan selesai, ia langsung turun ke lokasi dan menemukan hasil yang belum sesuai harapan.

“Waktu itu paginya saya ke lokasi, saya lihat hasilnya. Memang tidak sesuai harapan, saya langsung telepon pelaksananya dan minta diperbaiki,” ungkap Joko, dilokasi proyek, Kamis (16/10/2025).

Pihak pelaksana kemudian melakukan perbaikan tahap pertama, dan hasilnya dianggap sudah lebih baik. Namun, persoalan muncul kembali setelah turun hujan deras selama dua hari berturut-turut.

Sementara itu, jalan di bagian timur yang memiliki kontur tanah liat labil kembali rusak karena dilewati kendaraan bermuatan berat, seperti truk pasir.

“Tanah di Kaligayam ini labil, beda dengan tanah di Klaten kota. Setelah hujan deras dan dilewati muatan berat, aspalnya jadi mbledos. Begitu saya tahu, langsung saya suruh kupas dan perbaiki lagi,” jelasnya.

Kepala Desa menegaskan bahwa pihak pelaksana siap bertanggung jawab penuh dan sudah menyiapkan alat untuk perbaikan. Ia juga memastikan tidak akan tinggal diam bila hasil akhir masih di bawah standar.

“Saya sudah komplain langsung. Kalau belum sesuai, saya tetap protes. Saya tidak akan membiarkan pekerjaan asal-asalan. Saya ingin hasil terbaik untuk warga, bukan sekadar formalitas proyek,” katanya tegas.

Ia juga menyampaikan bahwa hubungan antara dirinya dan pihak pelaksana adalah hubungan profesional, meskipun saling mengenal sejak lama. Karena itu, ia menolak tudingan adanya permainan atau kongkalikong dalam proyek tersebut.

“Pelaksananya memang teman lama saya, tapi bukan berarti saya tutup mata. Dia juga tahu prinsip saya. Kalau hasilnya jelek, tetap harus diperbaiki. Saya tidak mau nama desa saya jelek hanya karena proyek Rp100 juta,” tegasnya lagi.

Tidak Ada Indikasi Korupsi

Menutup keterangannya, Joko Sutrisno dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada niat korupsi atau penyalahgunaan anggaran dalam proyek aspal itu. Ia mengaku siap diperiksa dan diaudit kapan pun oleh pihak berwenang.

“Saya siap diklarifikasi, siap diaudit. Semua dokumen, anggaran, dan volume pekerjaan sudah jelas. Saya tidak ada yang disembunyikan. Ini uang rakyat, jadi saya harus tanggung jawab penuh,” ujarnya.

Perbaikan Sedang Berlangsung

Saat ini, pihak pelaksana telah menurunkan alat dan tenaga untuk memperbaiki bagian jalan yang rusak. Pemerintah Desa Kaligayam berkomitmen untuk mengawasi langsung proses perbaikan agar hasilnya sesuai standar mutu dan harapan warga.

“Saya tidak membiarkan begitu saja. Kalau belum sesuai, akan saya minta perbaikan ulang. Prinsip saya berusaha memberikan yang terbaik dan hasilnya harus tetap baik dan bermanfaat bagi warga,” pungkas Joko.

(Reporter : Ani Sumadi)