NasionalHukum & Kriminal

Presiden Prabowo Minta Kejaksaan dan Polisi Lakukan Otokritik, Jangan Sakiti Rakyat Kecil

30
×

Presiden Prabowo Minta Kejaksaan dan Polisi Lakukan Otokritik, Jangan Sakiti Rakyat Kecil

Sebarkan artikel ini
Dalam arahannya, Presiden menekankan pentingnya sikap empati dan keadilan dalam menegakkan hukum di lapangan. (foto.ss Video.Seskab)

Jakarta, Faktapers.id — Presiden Republik Indonesia mengeluarkan peringatan tegas kepada aparat penegak hukum, terutama kejaksaan dan kepolisian, agar tidak melakukan kriminalisasi terhadap rakyat kecil maupun perkara-perkara sepele yang tidak semestinya dibawa ke ranah hukum.

Dalam arahannya, Presiden menekankan pentingnya sikap empati dan keadilan dalam menegakkan hukum di lapangan.

“Saya ingatkan terus kejaksaan, kepolisian, jangan kriminalisasi sesuatu yang tidak ada untuk motivasi apa pun,” ujar Prabowo dalam pernyataannya, Senin (20/10/2025).

Prabowo juga menyoroti adanya oknum di daerah yang masih menjalankan praktik penegakan hukum yang dinilai tidak adil dan memberatkan masyarakat kecil.

“Saya dapat laporan, kita semua merasakan, di antara jaksa-jaksa di daerah ada juga yang melakukan praktik yang mungkin tidak benar. Jangan mencari-cari perkara, apalagi terhadap orang kecil,” tegasnya.

Ia mengingatkan bahwa kehidupan rakyat kecil sudah cukup berat tanpa harus ditambah beban dari proses hukum yang tidak proporsional. Ia bahkan mengutip beberapa contoh nyata yang menggambarkan ketimpangan moral dalam penegakan hukum.

“Saya ingat benar, ada anak SD ditangkap karena mencuri ayam. Ini tidak masuk akal. Hakim, jaksa, ada apa ngejar? Ada juga ibu-ibu ditangkap karena mencuri pohon. Penegak hukum harus punya hati,” katanya dengan nada prihatin.

Presiden menegaskan bahwa hukum seharusnya menjadi pelindung bagi rakyat, bukan alat penindasan.

“Jangan tumpul ke atas, tajam ke bawah. Itu zolim, itu jahat,” tandasnya.

Sebagai bentuk keadilan sosial, Prabowo bahkan menyarankan agar aparat penegak hukum berempati dan turun langsung membantu masyarakat yang kesulitan.

“Orang kecil, orang lemah harus dibela, harus dibantu. Kalau perlu, hakim, jaksa, polisi pakai uangnya sendiri untuk ganti ayamnya, bantu anaknya,” pungkasnya.

Pernyataan tegas ini kembali menegaskan komitmen pemerintah dalam memperjuangkan keadilan yang berpihak kepada rakyat kecil, sekaligus menjadi tamparan keras bagi aparat yang masih menyalahgunakan wewenang di lapangan.

(ibeng)