Jakarta, Faktapers.id — Keterbatasan lahan pemakaman di Jakarta Barat semakin terasa. Kini, sebanyak sebelas Tempat Pemakaman Umum (TPU) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di wilayah tersebut telah memberlakukan sistem makam tumpang sebagai solusi darurat.
Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Barat, Dirja Kusuma, mengungkapkan bahwa hampir seluruh TPU di wilayahnya sudah tidak memiliki lahan baru untuk penguburan jenazah.
“Sebelas TPU di Jakarta Barat kini sudah menerapkan sistem makam tumpang karena memang tidak ada lagi lahan kosong untuk pemakaman baru,” ujar Dirja, Kamis (23/10).
Adapun TPU yang dimaksud antara lain Tegal Alur, Utan Jati, Joglo, Kamal, Sukabumi Selatan, Grogol Kemanggisan, Duri Kepa, Kober, Semanan, Slipi, dan Tanah Merah.
“Hanya TPU Tegal Alur unit Kristen yang masih ada sedikit ruang, tapi di sana juga sudah diterapkan sistem tumpang,” tambahnya.
Menurut Dirja, sistem makam tumpang menjadi satu-satunya langkah sementara untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat.
“Saat ini solusi realistis yang bisa dilakukan hanya itu, sembari menunggu kebijakan lebih lanjut dari Pemprov,” katanya.
Terkait rencana penambahan lahan baru, Dirja menjelaskan bahwa kewenangan tersebut berada di tingkat Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) DKI Jakarta.
“Kalau pengadaan tanah dan kebijakan pembukaan TPU baru, itu ranahnya di dinas. Kami di wilayah lebih fokus pada pengelolaan dan optimalisasi lahan yang sudah ada,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan bahwa pemerintah tengah mengkaji berbagai alternatif untuk mengatasi keterbatasan lahan pemakaman, termasuk wacana pemakaman vertikal atau bertingkat.
“Pemakaman umum menjadi persoalan serius di Jakarta. Saat ini sedang dikaji kemungkinan pemakaman bertingkat, tapi belum diputuskan,” ujar Pramono.
Ia juga membuka opsi pembangunan TPU baru di luar wilayah Jakarta.
“Beberapa pihak mengusulkan agar sebagian lahan pemakaman ditempatkan di luar Jakarta. Hal ini sedang kami pertimbangkan dan akan segera diputuskan,” ungkapnya.
Konsep pemakaman vertikal yang dimaksud memungkinkan satu kavling digunakan oleh dua jenazah atau lebih, seperti sistem bangunan bertingkat. Upaya ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang bagi ibu kota yang semakin padat.