Jakarta, faktapers.id – Nama Gadis Fayrus mungkin sempat menghilang dari ingar bingar dunia hiburan nasional, terutama dari jejak digital. Namun, kini ia kembali muncul ke permukaan, bukan lagi sebagai bintang FTV atau sinetron yang dulu membuatnya jadwal sekolah terganggu, melainkan sebagai kreator konten parenting dan kecantikan yang fokus pada kualitas.
Dalam sebuah wawancara eksklusif, belum lama ini, Gadis Fayrus membeberkan perjalanan uniknya, mulai dari karier masa kecil yang intens hingga keputusan drastis untuk mundur, dan kini menemukan kembali hasratnya di dunia digital.
Gadis Fayrus memulai karier aktingnya diusia yang sangat muda, 14 tahun, di bawah naungan SinemArt. Ia sempat beradu akting dengan sejumlah nama besar, termasuk Jessica Mila, dan menjadi langganan peran utama di FTV, khususnya di Bioskop Trans TV.
”Waktu itu, aku main sama Jessica Mila, sama Kartika Putri. Aku peran utama, Kartika Putri masih jadi teman-teman aku,” kenangnya.
Namun, di balik kesenangan berakting dan kehangatan tim, terutama dari Mas Yudo dan rekan artis seperti Ka Edo Borne dan Ricky Perdana, ada konflik batin yang besar. Karier aktingnya, yang diakui Gadis mulanya adalah obsesi dari sang ibunda yang ingin anaknya menjadi artis, mengorbankan masa remajanya.
”Jadwal aku tuh padat, benar-benar padat. Setiap hari syuting, syuting, syuting. Bahkan dalam sehari bisa dua kali syuting FTV, sempat bentrok,” ungkapnya.
Puncaknya, Fayrus merasa kehilangan haknya untuk menikmati masa-masa sekolah dan bermain. “Aku nangis ke Papa aku, karena aku kan suka banget sekolah. Sampai jadi enggak sekolah,” katanya.
Konflik ini memicu keputusan radikal. Atas permintaan Fayrus, sang ayah turun tangan dan meminta manajernya untuk menghapus semua jejak digital Gadis Fayrus dari Google dan internet. Sebuah proses yang diakuinya lumayan sulit dan bertahap, namun berhasil menjadikan nama Gadis Fayrus seolah hilang ditelan bumi.
Kembali ke Dunia Hiburan Secara High Class
Setelah bertahun-tahun fokus pada kehidupan pribadi dan berkeluarga, tawaran untuk kembali datang dari seorang sahabat yang memiliki media group. Awalnya, Fayrus menolak, terutama ketika tawaran itu berupa konten live di TikTok.
”Dia ngajakin live-live TikTok gitu. Aku bilang, ‘Oh enggak, sorry kalau kayak gitu gue enggak.’ Gue maunya yang berkelas,” tegas Fayrus.
Ia baru setuju setelah sang sahabat menawarkan konsep yang berbeda dan sesuai dengan fase hidupnya saat ini: konten parenting dan beauty. Niat awalnya pun murni hanya untuk membantu sahabatnya tersebut.
”Aku awalnya memang karena pengin cuma bantuin aja. Tapi pas aku menjalani, kok seru ya? Ternyata timnya juga have fun,” ujarnya.
Fayrus mengaku menikmati proses ini karena ia sendiri tertarik melihat konten-konten ibu-ibu yang membuat video parenting di Instagram. Ia juga merasa kembali ke masa kecilnya, namun kali ini tanpa tekanan yang berlebihan.
Saat ini, di samping kegiatannya sebagai kreator konten, Gadis Fayrus disibukkan oleh bisnis lain. Ia menyebutkan memiliki studio musik, Spectrum Studio, yang dibangun oleh suaminya. Ia juga aktif membantu usaha-usaha sang suami dan mengelola klien.
Meskipun kembali aktif di depan layar, dan prioritasnya telah bergeser namun keluarga bagiannya tetap diutamakan. “Anak nomor satu, keluarga nomor satu, pokoknya,” kata Fayrus.
Bahkan dengan adanya sopir, ia tetap memastikan untuk mengantar dan menjemput anaknya sendiri dari sekolah. “Pulang pergi itu harus sama aku. Walaupun nanti aku ada meeting, aku harus lebih fokus ke anak dulu.” tuturnya.
Saat ditanya apakah ia rindu dan bersedia kembali ke sinetron atau FTV, Gadis menjawab dengan mantap: “Belum terpikirkan sih ke situ. Sekarang aku lagi menikmati yang konten parenting ini aja dulu. Tapi ya enggak menutup kemungkinan ya, ada yang tahu.”
Kembalinya Gadis Fayrus ke ranah publik ini membuktikan bahwa meskipun seseorang bisa menghapus jejak digital, passion untuk berkarya, ketika didukung oleh lingkungan yang tepat, akan selalu menemukan jalannya.
[]













