Ekonomi BisnisTranportasi

Arus Petikemas Lewat Pelabuhan Panjang Naik 27,69 Persen, Dorong Daya Saing Ekspor Lampung

16
×

Arus Petikemas Lewat Pelabuhan Panjang Naik 27,69 Persen, Dorong Daya Saing Ekspor Lampung

Sebarkan artikel ini

Bandar Lampung, Faltapers.id – Kinerja Pelabuhan Panjang menunjukkan tren positif sepanjang tahun 2025. Berdasarkan data terbaru, arus petikemas yang dikelola IPC TPK Panjang hingga September 2025 tercatat meningkat signifikan sebesar 27,69 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Manager Area IPC TPK Panjang, Anang Subagyono, menjelaskan bahwa hingga September 2025, arus petikemas di terminal tersebut mencapai 90.655 TEUs, naik dari 70.914 TEUs pada September 2024. Menurutnya, pencapaian ini menjadi bukti komitmen IPC TPK Panjang dalam memperkuat efisiensi logistik nasional dan mendukung pertumbuhan ekspor-impor di Provinsi Lampung.

“Kinerja IPC TPK Panjang menunjukkan komitmen kami dalam mendukung efisiensi logistik dan meningkatkan daya saing ekspor Lampung,” ujar Anang, Senin (28/10/2025).

Pertumbuhan positif ini turut memperkuat peran Pelabuhan Panjang sebagai salah satu simpul logistik utama di Sumatera bagian Selatan. Dengan berbagai inovasi layanan, penguatan digitalisasi, dan peningkatan konektivitas pelayaran, IPC TPK Panjang berkontribusi besar dalam memperlancar arus barang dan menekan biaya logistik nasional.

Selain itu, terminal petikemas ini juga menjadi salah satu pintu utama ekspor komoditas unggulan Lampung seperti kopi, nanas, pulp, refined glycerin, dan wood charcoal ke berbagai pasar domestik dan internasional. Efisiensi bongkar muat dan penambahan jalur pelayaran baru semakin mempercepat distribusi komoditas tersebut ke pelabuhan utama seperti Tanjung Priok.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung turut memperkuat tren pertumbuhan tersebut. Pada Agustus 2025, nilai ekspor Lampung mencapai US$ 684,46 juta, meningkat 16,16 persen dibanding Agustus 2024 yang sebesar US$ 589,23 juta. Sementara itu, nilai impor naik tajam sebesar 130,41 persen, dari US$ 96,50 juta pada Agustus 2024 menjadi US$ 222,35 juta di bulan yang sama tahun ini.

Anang menegaskan bahwa potensi Lampung sebagai pusat perdagangan internasional di wilayah Sumatera bagian Selatan masih sangat besar.

“Kami di IPC TPK Panjang berkomitmen untuk terus menyediakan layanan yang andal dan efisien, menjalin rute pelayaran baru, serta berkolaborasi dengan pelaku logistik demi mendukung tumbuhnya ekspor dan impor di wilayah ini,” pungkasnya.

Dengan capaian ini, IPC TPK Panjang tidak hanya memperkuat posisi Pelabuhan Panjang sebagai terminal strategis nasional, tetapi juga menjadi motor penggerak bagi peningkatan daya saing ekonomi regional Lampung dan sekitarnya.

(Han)