JabodetabekLingkungan

Sudin LH Jakbar Dorong Pengurangan Sampah Lewat Teknologi RDF di TPS 3R Kembangan

15
×

Sudin LH Jakbar Dorong Pengurangan Sampah Lewat Teknologi RDF di TPS 3R Kembangan

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Upaya Pemprov DKI Jakarta dalam mengurangi ketergantungan terhadap Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang kini kian nyata. Melalui inovasi Refuse Derived Fuel (RDF), Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta mengoptimalkan pengolahan sampah di TPS 3R Kembangan, RW 01 Meruya Selatan, Kecamatan Kembangan.

Di area seluas 2.500 meter persegi itu, tumpukan sampah kini tak lagi berakhir menjadi beban lingkungan, melainkan diubah menjadi bahan bakar alternatif bagi industri semen.

“Sampah plastik yang sudah dipilah langsung masuk ke mesin RDF untuk dicacah halus. Hasil cacahannya kemudian kami kirim ke Bantar Gebang dan dimanfaatkan PT Indocement sebagai bahan bakar pengganti batu bara,” ujar Nurhasan, Staf Operasional TPS 3R Kembangan Sudis LH Jakarta Barat, saat ditemui, Selasa (28/10).

Setiap hari, fasilitas RDF Kembangan mampu mengolah sekitar 25 ton sampah plastik, dengan kapasitas per shift mencapai 10 ton. Sebelum masuk ke proses pencacahan, tim operator memastikan bahan sudah bersih dari material pengganggu seperti kayu, batu, dan residu non-plastik.

“Kami menjaga agar semua bahan yang masuk benar-benar layak olah, supaya mesin bekerja optimal dan hasil cacahan lebih berkualitas,” jelasnya.

Dari proses tersebut, setiap hari dihasilkan 600 hingga 700 kilogram cacahan plastik, atau setara dengan 10 dasbin penuh. Meski target pengolahan empat ton per hari belum tercapai, pihaknya terus berupaya meningkatkan efisiensi.

Selain fokus pada pengolahan, tim RDF Kembangan juga rutin menjaga kebersihan area kerja agar proses tetap aman dan nyaman.
“Semoga ke depan kapasitas mesin bisa terus meningkat dan hasil olahan makin baik, supaya pengurangan sampah ke TPA bisa lebih maksimal,” harap Nurhasan.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar Dinas LH DKI Jakarta dalam mengembangkan teknologi ramah lingkungan dan mempercepat transisi menuju Jakarta bebas sampah ke TPA pada 2030.