Jakarta, faktapers.id — Kesehatan masyarakat DKI Jakarta kembali berada di bawah ancaman serius, kali ini datang dari fenomena alam yang seharusnya membawa berkah: hujan. Menyusul temuan mengkhawatirkan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang mendeteksi kandungan mikroplastik dalam air hujan di Jakarta, Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, mengeluarkan imbauan tegas kepada seluruh warga ibu kota.
Menkes Budi meminta masyarakat untuk kembali mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah, terutama saat terjadi hujan atau segera setelahnya, sebagai langkah pencegahan awal. Ia bahkan menyarankan agar warga menahan diri untuk tidak langsung keluar rumah setelah hujan turun.
Temuan BRIN: Partikel Plastik Mencemari Atmosfer
Temuan ini bermula dari studi yang dilakukan oleh peneliti BRIN bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta. Studi tersebut menggunakan alat canggih Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) untuk menganalisis kandungan air hujan.
Hasilnya sangat mengkhawatirkan: laju deposisi mikroplastik di Jakarta rata-rata mencapai 15 partikel per meter persegi per hari, dengan rentang antara 3 hingga 40 partikel. Partikel plastik berukuran sangat kecil, mulai dari mikron hingga nanometer (nanoplastik), memiliki massa yang sangat ringan sehingga mudah terangkat ke atmosfer, bergabung dengan uap air, dan turun kembali ke bumi bersama air hujan.
Ancaman Kesehatan yang Tak Terlihat
Menkes Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa mikroplastik, terutama yang berukuran nano, merupakan benda asing yang berpotensi menimbulkan bahaya kesehatan jangka panjang. Partikel ini dapat masuk ke tubuh manusia melalui dua jalur utama:
- Saluran Pernapasan: Partikel mikroplastik dapat terhirup dari udara, terutama saat partikel-partikel ini turun bersamaan dengan hujan, dan berisiko menumpuk di paru-paru.
- Saluran Pencernaan: Mikroplastik dapat mencemari sumber air atau permukaan yang terpapar hujan.
”Plastik ini kalau masuk ke dalam tubuh akan stay lama dan tidak dapat dicerna atau diserap. Endapan benda asing ini dapat memicu iritasi dan peradangan yang, jika dibiarkan, berpotensi menimbulkan tumor bahkan kanker,” jelas Menkes. Ia menambahkan bahwa orang tua, penderita asma, PPOK, jantung, atau diabetes memiliki risiko paparan yang lebih tinggi.
Imbauan Menkes untuk menggunakan masker dan menghindari aktivitas luar ruangan setelah hujan adalah langkah mitigasi jangka pendek. Namun, Menkes menekankan bahwa solusi yang paling efektif harus dimulai dari hulu, yaitu mengurangi sumber polusi plastik.
”Mungkin pencegahan lainnya ya paling bagus memang di hulunya. Artinya memang kita mesti mengurangi sumber polusi dari mikroplastik ini,” tegas Budi Gunadi Sadikin.
Menkes juga mengajak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk berperan aktif dalam mengatasi masalah ini. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyatakan setuju dengan imbauan tersebut dan mendorong masyarakat untuk segera menyiapkan masker sebagai langkah pencegahan awal sembari Pemprov DKI mengupayakan solusi penanganan sumber polusi.
Para peneliti menunjukkan bahwa tingginya penggunaan plastik sekali pakai dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jakarta menjadi akar masalah. Selain itu, pengelolaan limbah plastik yang kurang memadai—termasuk praktik pembuangan sampah terbuka di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)—turut menjadi kontributor utama.
Air lindi (air sampah) di TPA telah terbukti meningkatkan kandungan mikroplastik di badan air. Partikel plastik dari berbagai sumber ini, saat terurai, mudah beterbangan dan terbawa ke atmosfer, akhirnya kembali sebagai “hujan beracun” yang membahayakan kesehatan warga.
Warga Jakarta pun menuntut aksi nyata dari pemerintah, tidak sekadar imbauan, mengingat temuan mikroplastik dalam hujan menandakan kondisi darurat lingkungan yang perlu penanganan kolaboratif lintas sektor.
Tindakan Pencegahan Awal yang Dianjurkan:
- Gunakan Masker: Kenakan masker, terutama saat berjalan di luar saat hujan atau setelah hujan.
- Hindari Kontak Langsung: Sebisa mungkin hindari aktivitas luar ruangan saat atau setelah hujan untuk meminimalkan paparan partikel.
- Perhatikan Kebersihan: Pastikan kebersihan lingkungan rumah untuk mencegah akumulasi partikel halus.
(Ih)











